Bayi memiliki sistem kekebalan yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi.
3. Risiko Cedera Otot atau Tulang
Kerokan dilakukan untuk meredakan ketegangan otot atau nyeri. Namun, pada bayi yang memiliki tubuh yang sangat lembut dan rentan, praktik ini dapat menyebabkan cedera otot atau tulang.
Bayi masih dalam masa pertumbuhan aktif, dan cedera pada tulang atau otot dapat mengganggu perkembangan normal mereka.
4. Risiko Kejut Panas
Kerokan sering dilakukan dengan menggosokkan permukaan kulit yang telah diolesi minyak atau balsem.
Jika minyak atau balsem tersebut digunakan dengan berlebihan atau digunakan pada kulit bayi, ada risiko terjadinya kejut panas.
Kejut panas dapat menyebabkan demam, kemerahan, atau iritasi pada kulit bayi.
5. Ketidaknyamanan dan Trauma Emosional
Bayi yang mengalami kerokan mungkin merasa tidak nyaman atau takut.
Praktik ini dapat menciptakan pengalaman yang traumatis dan menimbulkan ketidaknyamanan yang tidak perlu pada bayi.
Baca Juga: Siapa Bilang Cara Mengatasi Masuk Angin Cuma Kerokan? Ini 7 Tips Alami untuk Menyembuhkannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR