2. Perdarahan yang Disertai Nyeri Perut
Jika perdarahan disertai dengan nyeri perut yang parah, ini bisa menjadi tanda masalah serius seperti keguguran atau ektopik (kehamilan di luar rahim).
Nyeri perut yang datang dan pergi atau nyeri tumpul di punggung bawah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.
3. Perdarahan yang Disertai dengan Pengeluaran Cairan dari Vagina
Jika Moms mengalami perdarahan yang disertai dengan pengeluaran cairan dari vagina, ini bisa menjadi tanda pecahnya ketuban.
Pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan (preterm premature rupture of membranes atau PPROM) dapat meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan janin.
4. Perdarahan yang Berlangsung Lama atau Berulang
Jika perdarahan terus berlanjut atau berulang-ulang selama kehamilan, ini bisa menjadi tanda masalah pada plasenta seperti placenta previa atau placental abruption.
5. Perdarahan Setelah Usia Kehamilan 20 Minggu
Perdarahan setelah usia kehamilan 20 minggu jarang dianggap normal dan memerlukan evaluasi medis segera.
Ini bisa menjadi tanda berbagai masalah seperti placenta previa, placental abruption, atau masalah vaskular pada plasenta.
Baca Juga: 12 Ciri-ciri Hamil Muda Sebelum Telat Haid, Sering Dirasakan Namun Diabaikan
6. Perdarahan yang Disertai dengan Tekanan Darah Tinggi
Perdarahan yang disertai dengan peningkatan tekanan darah bisa menjadi tanda pre-eclampsia, kondisi serius yang dapat memengaruhi organ-organ dalam tubuh dan memerlukan perawatan segera.
7. Perdarahan setelah Trauma
Jika Moms mengalami trauma fisik atau kecelakaan saat hamil dan mengalami perdarahan setelahnya, segera cari bantuan medis. Trauma bisa menyebabkan masalah seperti placental abruption.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR