Nakita.id - Anak memiliki sifat dan karakteristik masing-masing.
Tentu saja ini mendapat pengaruh dari berbagai aspek kehidupan.
Beberapa anak tumbuh dalam kondisi yang serba berkecukupan dan ada dalam lingkungan penuh cinta kasih.
Namun, sebagian ada yang tumbuh dalam lingkungan penuh keterbatasan.
Biasanya, anak yang tumbuh di lingkungan kurang ekonomi bahkan kasih sayang dari orang tua tumbuh menjadi anak yang kesulitan untuk menemukan kepercayaan diri, kurang bersemangat, susah diatur bahkan kerap minta perhatiannya berlebihan dengan cara membuat masalah.
Tak jarang mereka menguji kesabaran orang tua.
Anak-anak yang seperti ini, dinilai memerlukan kasih sayang dan dukungan yang lebih dari seorang guru.
Masalahnya, kondisi ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menunjukkan rasa cinta kasihnya.
Praktisi pendidikan yang juga Founder Yayasan Guru Belajar, Najelaa Shihab menjelaskan bahwa anak-anak dengan kondisi seperti ini harus dihadapi dengan teknik memberdayakan.
"Jadi, teknik utama adalah memberdayakan. Bagaimana pengalaman di kelas, pengalaman di sekolah, itu jadi pengalaman di mana mereka kemudian bisa membuat pilihan-pilihan, merasa didengarkan, punya tempat yang aman, punya lingkungan yang nyaman, dan sebagainya," jelas Najelaa di Kemendikbud, Sabtu (16/09/2023).
Anak-anak yang ada dalam kondisi ini, terang Najelaa, jarang mendapatkan hal-hal tersebut.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Hindari Kesalahan Ini Supaya Si Kecil Tidak Jadi Anak Manja
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR