Biasanya, atap-atap rumah tusuk sate memiliki dua kemiringan yang saling bersilangan di tengah sehingga menyerupai tusuk sate.
Ini adalah ciri khas arsitektur rumah yang dianggap membawa sial.
Namun, penting untuk diingat bahwa bentuk atap hanyalah unsur fisik rumah dan tidak memiliki kekuatan supernatural untuk mendatangkan malapetaka.
Salah satu alasan mengapa mitos ini mungkin terus bertahan adalah karena kejadian negatif yang terjadi di rumah-rumah dengan bentuk atap tusuk sate.
Misalnya, jika terjadi kecelakaan atau bencana alam di rumah dengan atap tusuk sate, orang cenderung mengaitkannya dengan mitos tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa kecelakaan atau bencana alam adalah kejadian acak yang bisa terjadi di mana saja, tanpa terkait dengan bentuk atap.
Dari perspektif ilmiah, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa rumah tusuk sate membawa sial.
Malapetaka atau kejadian negatif bisa terjadi di rumah mana pun, terlepas dari bentuk atapnya.
Ilmu arsitektur lebih berfokus pada kualitas konstruksi, keamanan bangunan, dan faktor-faktor teknis lainnya daripada bentuk atap.
Saat ini, banyak rumah dengan bentuk atap tusuk sate yang telah mengalami variasi.
Arsitek modern sering menciptakan desain atap yang terinspirasi dari tradisi, tetapi dengan sentuhan kontemporer.
Baca Juga: Cara Menawar Harga Rumah Agar Dapat Murah, Ini Tips dan Strategi Terbaik yang Bisa Dicoba
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR