Nakita.id - Mengetahui hukum tajwid Surat Ar-Rahman ayat 33 sangat penting agar tidak salah dalam membaca Al-Quran.
Sebab, kesalahan dalam melafalkan ayat bisa mengubah makna dan artinya.
Karena itu, sangat penting mengetahui ilmu tajwid agar bisa membaca Alquran sesuai dengan kaidah-kaidah makhraj dan panjang pendeknya bacaan.
Pada materi PAI kelas XI Kurikulum Merdeka, peserta didik wajib tahu tajwid surat Ar-Rahman Ayat 3 lengkap dengan penjelasan dan isi kandungan ayatnya, yang dapat kita jadikan sebagai renungan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ ٣٣
Artinya: Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah). (QS. Ar Rahman: 33)
Dilansir dari Tafsir Tahlili Qur'an Kemenag, Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian.
Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah SWT Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.
1. يٰمَعْشَرَ : hukum tajwidnya Mad Thabii, karena huruf Ya berharakat fathah tegak. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat atau 1 Alif.
2. الْجِنِّ : Terdapat Hukum tajwid Alif lam Qomariyah atau Idzhar Qomariyah dan Ghunnah. Dihukumi Idzhar Qomariyah karena ada huruf lam bertemu Jim. Cara membacanya huruf Lam dibaca jelas. Sedangkan Ghunnah karena huruf Nun bertasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.
Baca Juga: Isi dan Kandungan Ayat Surat Ali Imran Ayat 190-191, Materi Agama Islam Kelas XI Kurikulum Merdeka
3. وَالْاِنْسِ : Hukum tajwidnya ada dua yakni Alif Lam Qomariyah dan ikhfa haqiqi. Dihukumi ikhfa haqiqi karena huruf Nun sukun atau mati bertemu huruf ikhfa Sin. Cara membacanya dengan dengung.
4.اَنْ تَنْفُذُوْا : Hukum tajwidnya ada dua yakni ikhfa haqiqi dan mad Thabi'i
5. مِنْ اَقْطَارِ terdapat hukum tajwid Idzhar, Qalqalah Sughra, dan mad Thabi'i. Hukum Idzhar karena nun sukun bertemu Alif dan dibaca jelas. Qalqalah Sughra karena huruf Qaf sukun berada di tengah kalimat dan Mad Thabii karena huruf Tha fathah bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. السَّمٰوٰتِ terdapat hukum tajwid Alif Lam Syamsiah atau Idgham Syamsiah dan Mad Thabi'i.
7. وَالْاَرْضِ terdapat hukum tajwid Alif lam Qomariyah
8. فَانْفُذُوْاۗ terdapat hukum tajwid ikhfa dan mad Thabii. Ikhfa terjadi karena nun sukun bertemu huruf Ga dan dibaca dengung. Sedangkan Mad Thabii karena huruf dzal berjarak dhommah jatuh sebelum wawu sukun.
9. لَا تَنْفُذُوْنَ terdapat hukum tajwid Mad Thabii, Ikhfa dan Mad Thabii.
10. اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ Terdapat hukum tajwid Mad Thabii dan Mad Aridh Lissukun. Dihukumi Mad Thabii karena huruf lam bertemu Alif dan huruf Tha berjarak Fathah tegak. Sedangkan Mad Aridh Lissukun terjadi karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dipanjangkan 2-4 harakat.
Berikut ini, kandungan isi surat Ar-Rahman ayat 33:
Allah SWT mengancam kepada jin dan manusia, bahwa kelak di akhirat mereka tidak bisa mengelak akan pertanggung jawaban dari semua nikmat yang sudah diberikan.
Meskipun mereka berusaha lari ke segala penjuru langit dan bumi.
Baca Juga: Mengidentifikasi Tajwid Surat Ali' Imran Ayat 190-191, Materi PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka
Sementara langit dan bumi serta alam semesta ini dimiliki dan berada dalam kekuasaan Allah SWT. Jika tidak percaya, silakan menembus dan melintasi ke semua penjuru alam raya ini, pasti mereka tidak mampu melakukan.
Jika saat ini muncul kelompok manusia yang mampu melintasi beberapa planet di angkasa dengan kekuatan dan ilmu yang didapat, itu hanya seberapa, tidak sebanding dengan luasnya alam semesta, dan harus diingat agar menjadi kesadaran bersama.
Bahwa kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus semakin menumbuhkan kesadaran keimanan kepada Allah SWT.
Itu artinya, semakin luas dan dalamnya ilmu yang dimiliki, hidupnya harus semakin dekat kepada-Nya, bahwa semuanya merupakan nikmat yang pasti akan diminta pertanggung jawaban.
Didahulukan penyebutan jin baru manusia, karena jin lebih memiliki kemampuan menembus luar angkasa, begitu juga perannya di bumi, meski lebih terbatas (Q.S. Jin/72: 9).
Sebaliknya, saat Allah SWT memberi tantangan untuk membuat semisal Al-Qur’an (Q.S al-Isrā’: 88), penyebutan manusia lebih didahulukan dibanding jin.
Hal ini disebabkan kemampuan manusia lebih tinggi dibanding jin, apalagi yang paling ingkar menolak Al-Qur’an adalah jenis manusia.
Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai isyarat ilmiah bahwa kekuatan dan penguasaan ilmu menjadi hal yang mutlak dimiliki. Jika ingin menjadi umat, golongan atau kelompok yang sukses merengkuh dunia, apalagi akhirat, dan Islam sangat menekankan tentang ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Seperi yang kita dapati sekarang ini, bahwa peradaban maju, pasti berbasis kepada ilmu, termasuk negaranegara maju, disebabkan kemampuan dan kemajuan di bidang ipteknya.
Harus dipahami bahwa majunya sebuah negara (sebut saja Singapura, Korea, Jepang, termasuk beberapa negara Eropa dan Amerika) disebabkan besarnya investasi pada kualitas manusia (sering disebut SDM), termasuk keberhasilan menjelajahi ruang angkasa.
Itu semua membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk kerjasama di pelbagai disiplin ilmu, bahkan antar negara, misalnya ilmu astronomi, teknik, matematika, seni, geologi dan lain-lain.
Baca Juga: Lengkap! Kunci Jawaban Halaman 305-307 Bagian Pilihan Ganda PAI Kelas X Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR