Nakita.id - Dibedong adalah praktik yang telah digunakan selama berabad-abad di berbagai budaya di seluruh dunia.
Ini melibatkan membungkus bayi dalam selembar kain atau selimut untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman.
Namun, ada pertanyaan yang sering muncul: umur berapa sebaiknya bayi berhenti dibedong?
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan panduan dan pertimbangan penting terkait dengan praktik ini.
Dibedong adalah praktik yang melibatkan membungkus bayi dalam selembar kain atau selimut, biasanya dengan tangan dan kaki bayi ditekuk ke arah tubuhnya.
Praktik ini bertujuan untuk memberikan bayi rasa aman dan kenyamanan, serta membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Dibedong juga dapat mencegah bayi terbangun oleh refleks gerakan tangan dan kaki yang belum terkendali sepenuhnya.
Dibedong dapat memiliki beberapa manfaat, terutama pada bayi yang baru lahir dan sangat muda:
1. Rasa Aman dan Nyaman
Dibedong memberikan perasaan seperti berada dalam kandungan yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada bayi.
2. Mengurangi Refleks Startle
Baca Juga: Bantu Korban Gempa di Turki, Bohopanna Kirimkan Bantuan kepada Bayi dan Anak-anak di Turki
Bayi baru lahir sering kali memiliki refleks startle yang dapat membuat mereka terbangun tiba-tiba. Dibedong dapat membantu mengurangi efek dari refleks ini.
3. Tidur yang Lebih Nyenyak
Beberapa bayi tidur lebih nyenyak saat dibedong karena merasa lebih terlindungi dan hangat.
4. Mengurangi Resiko Tidur Terlentang
Dibedong dapat membantu mencegah bayi terbalik ke posisi tidur terlentang, yang terkait dengan peningkatan risiko Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS).
Meskipun dibedong dapat memiliki manfaat pada bayi yang sangat muda, ada umur tertentu ketika praktik ini sebaiknya dihentikan. Berikut adalah panduan umum:
1. Usia 2-4 Bulan
Pada usia ini, banyak bayi mulai menunjukkan perkembangan gerakan aktif yang lebih besar. Mereka mungkin mulai berguling atau berusaha untuk memutar tubuh.
Ini adalah pertanda bahwa mereka mungkin tidak lagi aman dibedong.
2. Saat Bayi Bisa Merenggangkan Kaki
Ketika bayi mulai bisa merenggangkan kakinya dengan kuat, ini adalah tMoms bahwa mereka mungkin terlalu besar atau aktif untuk dibedong dengan aman.
Baca Juga: Cara Pakai Bedong yang Aman dan Simple, Ini Dia Tipsnya
Merenggangkan kaki saat dibedong dapat meningkatkan risiko dislokasi panggul.
3. Ketika Bayi Dapat Mengubah Posisi Sendiri
Jika bayi sudah mampu mengubah posisi dari terlentang ke tengkurap atau sebaliknya.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah mencapai tingkat perkembangan motorik yang membuat dibedong menjadi kurang aman.
4. Ketika Bayi Sudah Mulai Tengkurap
Saat bayi mulai merangkak atau berguling untuk pertama kalinya, praktik dibedong sebaiknya dihentikan.
Bayi yang tengkurap dalam keadaan dibedong dapat menghadapi risiko tertelungkup dan sulit bernapas.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Ibu Baru Wajib Tahu, Begini Cara Memakai Kain Bedong Jarik Agar Si Kecil Nyaman dan Tidur Pulas
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR