Nakita.id - Stunting adalah kondisi saat seorang anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar pertumbuhan anak sehat dalam kelompok usianya.
Kondisi ini seringkali muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan biasanya menjadi indikator masalah gizi dan kesehatan yang lebih besar.
Stunting dapat menyebabkan dampak negatif jangka panjang pada kesehatan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Salah satu pendekatan yang telah diperdebatkan dalam mengatasi stunting adalah pengobatan cacing.
Mengingat anak cacingan juga menjadi salah satu faktor anak mengalami stunting.
Lantas, bisakah mengobati stunting menggunakan obat cacing?
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan mengenai mengobati stunting pakai obat cacing.
Yuk simak!
Salah satu aspek yang sering kali dikaitkan dengan stunting adalah infeksi parasit usus, terutama oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (hookworm), dan cacing cambuk (whipworm).
Infeksi cacing ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam usus dan menyebabkan masalah kesehatan, termasuk anemia dan gangguan pertumbuhan.
Infeksi cacing dapat memberikan kontribusi pada stunting melalui beberapa mekanisme, seperti:
Baca Juga: 7 Faktor Utama yang Menyebabkan Bayi Stuning, Moms Harus Waspada!
1. Gangguan Penyerapan Nutrisi
Cacing dapat merusak dinding usus dan mengganggu penyerapan nutrisi, yang mengarah pada kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak.
2. Anemia
Infeksi cacing, terutama oleh cacing tambang, dapat menyebabkan anemia, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Karena kaitan antara infeksi cacing dan stunting, beberapa ahli kesehatan telah mempertanyakan apakah pengobatan cacing dapat membantu mengobati atau mencegah stunting pada anak-anak.
Pengobatan cacing adalah pendekatan yang telah digunakan dalam program-program kesehatan di berbagai negara untuk mengatasi infeksi cacing.
Pengobatan ini biasanya melibatkan pemberian obat-obatan seperti albendazole atau mebendazole kepada anak-anak untuk menghilangkan cacing yang ada dalam usus mereka.
Pendukung pengobatan cacing dalam mengatasi stunting berargumen bahwa pengobatan ini dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi beban parasit dalam tubuh anak-anak.
Dengan mengurangi infeksi cacing, anak-anak dapat lebih baik menyerap nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi, yang seharusnya mendukung pertumbuhan fisik yang lebih baik.
Namun, meskipun pendekatan ini memiliki dasar ilmiah yang kuat, masih ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:
1. Efek Sementara
Baca Juga: Mengapa Bisa Stunting? Ini Penyebab dan Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Anak
Pengobatan cacing dapat memberikan efek sementara dalam meningkatkan penyerapan nutrisi dan pertumbuhan, tetapi masalah dasar stunting mungkin masih ada.
Kekurangan nutrisi yang mendasar harus diatasi melalui perbaikan gizi dan asupan nutrisi yang cukup.
2. Lingkungan yang Sehat
Stunting sering kali terkait dengan lingkungan yang tidak sehat dan kurangnya akses ke sanitasi yang baik.
Meskipun pengobatan cacing dapat membantu, perbaikan lingkungan yang sehat dan sanitasi yang baik juga penting untuk mengurangi risiko infeksi cacing berulang.
3. Peran Faktor Lain
Stunting tidak hanya disebabkan oleh infeksi cacing. Faktor-faktor lain seperti pola makan yang buruk, akses ke air bersih, dan pelayanan kesehatan yang baik juga berperan dalam perkembangan anak.
4. Peran Nutrisi yang Baik
Nutrisi yang baik adalah kunci dalam mencegah dan mengobati stunting.
Makanan yang mengandung protein, zat besi, vitamin, dan mineral penting lainnya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan anak.
5. Pengawasan dan Kepatuhan
Baca Juga: Bukan Masalah Sepele, Ini Bahaya Stunting pada Usia Lanjut yang Berdampak ke Fisik dan Mental
Program pengobatan cacing memerlukan pengawasan dan kepatuhan yang baik untuk berhasil.
Pengobatan yang tidak dilakukan secara berkala dan tepat waktu mungkin tidak efektif.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR