Darah tinggi saat hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk pertumbuhan janin yang terhambat, bayi lahir prematur, dan bahkan keguguran.
Darah tinggi dapat merusak organ-organ penting seperti hati, ginjal, dan otak.
Ini dapat mengancam nyawa ibu hamil dan memerlukan perawatan medis darurat.
Darah tinggi dapat mengganggu aliran darah ke plasenta, yang dapat menghambat pasokan nutrisi dan oksigen ke bayi.
Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang terhambat.
Wanita yang mengalami darah tinggi selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan tekanan darah tinggi kronis (hipertensi) di kemudian hari.
Jika Moms mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi, bengkak, sakit kepala yang parah, atau perubahan penglihatan selama kehamilan, segera hubungi tenaga medis.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengontrol tekanan darah selama kehamilan.
Penting untuk memantau tekanan darah secara teratur.
Diet yang seimbang adalah kunci untuk mengelola darah tinggi saat hamil.
Baca Juga: Masalah Kehamilan yang Berisiko pada Janin, Segera Cek ke Dokter Jika Alami Hal Berikut
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR