Nakita.id - Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat menyeluruh, serta fungsi reproduksi yang normal.
Jadi seseorang dengan reproduksi yang sehat, bukan hanya kondisi bebas penyakit, tetapi juga kehidupan seksual yang menyenangkan.
Jika dilihat dari persiapan pernikahan, maka pemeriksaan kesehatan reproduksi (kespro) hanya sebagian dari yang dibutuhkan untuk mempersiapkan suatu pernikahan yang sehat.
Pernikahan bukan hanya mempersatukan dua hati yang memiliki perasaan dan tujuan hidup yang sama, namun umumnya juga bertujuan untuk menghasilkan keturunan sebagai pewaris pasangan.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan sebelum pernikahan lebih ditujukan untuk persiapan menghasilkan keturunan yang sehat sejahtera.
Beberapa persiapan pranikah yang terkait dengan Kesehatan reproduksi adalah:
- Pemeriksaan Kesehatan
- Persiapan Gizi
- Imunisasi Tetanus
- Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
- Menjaga Kesehatan Jiwa
Untuk membahas lengkap mengenai kesehatan reproduksi untuk Calon Pengantin, Nakita membahasnya dengan Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K) Kepala BKKBN.
Momen pernikahan adalah hal yang membahagiakan dan ditunggu-tunggu setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
Persiapan matang dan jauh-jauh hari sebelumnya dilakukan baik untuk foto pre wedding, acara pernikahan maupun persiapan fisik dan mental calon pengantin, karena nantinya hal tersebut menjadi satu faktor terpenting dalam mewujudkan sebuah pernikahan dan keluarga yang bahagia.
Namun terkadang ada satu hal yang terlewatkan bahkan mungkin tidak dimasukkan ke dalam daftar persiapan pra nikah, pemeriksaan kesehatan pra nikah, pentingkah?
Manfaat yang bisa diperoleh dari pemeriksaan kesehatan adalah:
- Mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi pernikahan yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan).
- Memperoleh kesiapan mental karena sudah mengetahui benar kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya.
Mengetahui penyakit-penyakit yang bila tidak segera ditanggulangi dapat membahayakan calon pasutri dan tentunya berdampak keturunannya.
Untuk membahas lebih dalam mengenai Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi untuk Calon Pengantin, Nakita berbincang dengan Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K) Kepala BKKBN.
Kenapa pemeriksaan calon pengantin sangat penting karena menurut dr. Hasto Wardoyo masih banyak yang belum melakukannya.
Padahal ini sangat penting untuk calon pengantin.
Baca Juga: Sebelum Menikah, Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Ini Sebagai Upaya Pencegahan Anak Lahir Stunting
"Merasa sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan sebelum menikah karena banyak kejadian perempuan yang akan menikah tetapi tidak siap hamil itu besar.
Jadi anemia di atas 20 persen. Belum lagi perempuan yang terlalu kurus. Inilah mereka yang kurang kalori atau protein.
Sedangkan mereka setelah menikah langsung hamil di tahun yang sama, hal ini cukup berkontribusi besar pada stunting.
Inilah pentingnya mereka yang mau nikah mengetahui status kesehatannya," jelas dr. Hasto Wardoyo.
dr. Hasto menegaskan bahwa keturunan setelahnya lah yang akan berdampak besar jika calon pengantin tidak melakukan tes kesehatan.
Lalu apa saja pemeriksaannya?
"Banyak ya, screening. Kalau perlu sampai kromosom atau genetiknya.
Tapi karena jumlah penduduk besar, dan pelosok desa susah mendapatkan akses, maka harapan saya minimal pemeriksaan HB (hemoglobin), juga pemeriksaan lengan atas, pemeriksaan tinggi badan, berat badan.
Sebetulnya dari 4 hal ini kita akan dapat banyak informasi dia akan menikah mengalami anemia, kurang protein, dia termasuk terlalu kurus.
Jika hamil maka akan sangat berpengaruh," lanjut dr. Hasto.
Lalu dimana calon pengantin bisa melakukan tes kesehatan?
Baca Juga: Perbedaan Alat Tes Kehamilan Murah dan Mahal, Apakah Berpengaruh pada Keakuratan?
"Kalau periksa HB, atau fisik lah dengan bidan terdekat saja bisa. Tidak mahal, tapi tergantung dari kebijakan pemerintah masing-masing ya kalau gratis.
Ada yang gratis, ada yang masih berbayar.
Yang perlu saya tekankan, pemeriksaan HB ini tidak mahal, tidak sampai Rp50 ribu.
Paling Rp5000 atau RpRp10.000. Kalau sampai Rp50.000 itu sudah mahal menurut saya," ungkap dr. Hasto.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR