Nakita.id - Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia.
Melalui peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini, pasangan diingatkan kembali untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat dalam merencanakan keluarga yang sehat.
Namun sebelum mengetahui manakah kontrasepsi yang tepat, pasangan perlu mengetahui sekaligus menyadari kondisi kesehatan reproduksinya.
Pasalnya, pernikahan bukan hanya mempersatukan dua hati yang memiliki perasaan dan tujuan hidup yang sama.
Tapi juga, menghasilkan keturunan yang sehat sehingga dapat berkontribusi untuk negara.
Bahkan, Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menegaskan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi para calon pengantin (catin).
Tahukah Moms dan Dads? Ternyata ada perbedaan signifikan dari pemeriksaan kesehatan reproduksi ini.
Untuk itu, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.
dr. Hasto menyebut, untuk pemeriksaan kesehatan reproduksi pada laki-laki yang umum dilakukan adalah analisa sperma.
"Jadi, sperma laki-laki ini dilakukan pemeriksaan kemudian dianalisis apakah jumlahnya cukup. Karena biasanya, jumlah sperma yang cukup itu paling tidak 15 juta lebih per CC.
Selain itu, apakah kualitas spermanya bagus, liniernya cepat, juga anatomi patologinya bagus," terang Kepala BKKBN ini dalam acara IG Live Referenata: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi untuk Calon Pengantin pada Senin (25/9/2023).
Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi Sangat Penting bagi Catin, Ini Kata Kepala BKKBN
Sebagai informasi, anatomi patologi sperma yang bagus itu memiliki kepala dan ekor seperti kecebong, tanpa kecacatan satupun.
Sebab, dr. Hasto menjelaskan bahwa tidak sedikit sperma yang memiliki kecacatan.
Diantaranya kepala sperma kecil, kepala sperma cacat, ekor sperma bercabang, kemudian sperma tidak bergerak lurus cepat tapi berkelok-kelok.
"Sehingga, (sperma) ternyata tidak bisa melakukan pembuahan," katanya.
Selain pemeriksaan analisa sperma, biasanya testis juga dilakukan pemeriksaan.
"Testis laki-laki yang normal itu harusnya dua. Kemudian normalnya, ukuran testis itu sebesar ibu jari orang dewasa atau lebih besar sedikit," ungkap dr. Hasto.
Akan tetapi, ada beberapa laki-laki yang hanya memiliki satu testis dan/atau berukuran kecil dari yang seharusnya.
"Ini juga sering menimbulkan hasil pemeriksaan sperma yang kurang optimal, karena testisnya kecil," jelasnya.
Bahkan, lanjut dr. Hasto, ada beberapa kasus dimana testis laki-laki memiliki varises atau dikenal dengan sebutan varikokel.
"Varikokel ini juga sering ditemukan dari USG testis," sebutnya.
Sementara itu, pemeriksaan kesehatan reproduksi pada perempuan biasanya dilakukan pemeriksaan USG dari dalam melalui vagina.
"Tujuannya untuk mengecek seperti apa kondisi indung dan saluran telur, juga rahim," jelas dr. Hasto.
Apabila ada masalah baik pada rahim maupun telurnya, dr. Hasto mengatakan bahwa ditakutkan ada indikasi terinfeksi bakteri.
Sehingga, harus diambil bakteri penyebab infeksi tersebut untuk diperiksa lebih lanjut.
Jika Moms membiarkannya, maka risiko infeksi pada organ reproduksi bisa meningkat drastis.
Mulai dari infeksi vagina, infeksi endometrium (endometriosis), infeksi saluran telur, dan lain-lain.
Akibatnya, Moms akan menjadi sulit hamil kedepannya hanya karena infeksi yang Moms derita.
"Saya kira, pemeriksaan (kesehatan reproduksi) itu yang penting untuk diperhatikan.
Baik untuk laki-laki maupun perempuan," tutup dr. Hasto.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Yuk, segera dapatkan pemeriksaan kesehatan reproduksi sedini mungkin!
Baca Juga: Pentingnya Mengenal Kesehatan Reproduksi Sejak Remaja, Kapan Mulai Dikenalkan?
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR