"Dari sejak bayi baru lahir, sebenarnya dia sudah bisa 'membaca'," ungkap David.
"Semua orang yang dilihatnya itu sama, tapi dia akan mulai mengembangkan kemampuannya untuk membaca wajah orang-orang, sehingga dia akan mengenali siapa orang yang dekat dengannya," lanjut David menerangkan.
Diharapkan, lanjutnya, adalah orangtuanya sendiri atau orang terdekat yang sedang mengasuh bayi tersebut.
"Istilahnya figur lekat. Figur lekat yang ada dan dilihatnya bahwa dia percaya pada orang tersebut," ujar David.
"Itu kemampuan bayi membaca pertama kali dan menafsirkan," tuturnya.
Dirinya juga menambahkan, informasi yang diterima bayi itu akan membentuk neuron di otak.
Hal ini dinamakan dengan sinapsis, yang mengirimkan pesan ke otak kalau informasi tersebut adalah informasi yang berguna.
Hal ini akan terus berkembang sehingga anak bisa membaca huruf lalu teks seiring usia.
"Cara ini akan membentuk persepsi anak terhadap dunia.
Termasuk juga, ketika sedang membaca buku yang bukan hanya sekadar membacakan tetapi juga mengenalkan anak, agar dapat memahami hal-hal yang akan berguna kedepannya," kata David.
Maka dari itu, sebagai orangtua, Moms dan Dads harus sering-sering meluangkan waktu dengan anaknya.
Baca Juga: Pesta Literasi Indonesia 2023,Siap Merangkul Rasa di Taman Ismail Marzuki
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR