Tabloid-Nakita.com – Anak yang masih aktif bergerak mungkin sulit untuk punya perilaku yang baik. Namun, bukanlah hal yang tidak mungkin jika Mama memiiki anak yang baik. Tidak perlu menggunakan paksaan untuk mengikuti peraturan Mama. Trik berikut ini dapat menjadi cara agar anak punya perilaku yang baik tetapi perilaku tersebut datang dari dirinya sendiri dan tanpa paksaan orang lain.
Baca juga: 5 masalah perilaku balita yang umum terjadi
1.Buat aturan yang menghormati anak
Ketika anak merasa apa yang ia inginkan tidak terkabulkan, biasanya ia akan cenderung marah dan bersikap tidak baik. Namun, anak yang memahami batasan tertentu biasanya menghormati dan menghargai apa yang terjadi. Untuk itu, Mama harus memberikan pemahaman kepada anak. Komunikasi dua arah jadi kunci. Mama tidak boleh menjadi satu-satunya pihak yang membuat aturan. Si kecil perlu dilibatkan dalam hal ini.
Berikan pula motivasi positif padanya. Misalnya ketika membereskan mainan ketika selesai bermain, rumah akan terlihat rapi dan siapa saja akan senang datang ke rumah. Hal ini akan memberikan pemahaman bahwa ia ikut terlibat dalam kebersihan rumah. Cara sederhana yang bisa Mama lakukan ialah mempraktekkan apa yang telah menjadi aturan.
2.Bantu ia memiliki kemampuan menyelesaikan masalahnya sendiri
Perilaku buruk biasa muncul sebagai tanda emosi ketika anak tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk itu, Mama bisa melatihnya dengan memberikannya pilihan. Misalnya ketika makan, Mama bisa menawarkan dua pilihan menu makanan. Hal ini akan membantunya berpikir mana yang baik dan buruk baginya. Mama juga perlu mendorong anak untuk mencoba lagi dan lagi ketika menemukan kegagalan.
Baca juga: Perilaku orangtua yang kerap ditiru anak
Biarkan pula anak memikirkan sendiri terlebih dahulu apa yang terjadi dengan solusinya maisng-masing. Jangan membiasakan menawarkan bantuan tanpa sebelumnya anak mencoba. Hal ini akan membuat anak manja dan tidak punya daya juang tinggi. Dengan begitu, ia juga tidak dapat mengontrol emosinya sendiri.
3.Bantu anak supaya belajar sabar
Menunggu menjadi salah satu kegiatan yang dibenci oleh siapapun termasuk anak-anak. Namun, hal ini dapat menjadi ujian terbaik mengenai kesabaran. Cobalah melatih anak untuk menunggu dan katakan padanya semua butuh proses. Anak perlu memahami bahwa segala sesuatunya tidak bisa ia dapatkan dengan mudah. Mama juga bisa melakukan kegiatan yang meningkatkan kesabaran seperti merawat tanaman.
4.Menekankan empati
Hal ini sangat penting untuk membantunya berada di lingkungan sosialnya. Ajarkan ia berbagi sejak di rumah. Mengajarkan berbagi bisa dilakukan dengan hal-hal kecil seperti berbagi makanan. Selain itu, Mama juga tidak perlu memberikan konsep mengenai empati karena anak tidak anak memahaminya. Cobalah untuk bertanya padanya seperti ketika seseorang tidak membagi mainannya apa yang ia rasakan. Lalu, berikan pula pengalaman ketika orang lain berbagi sesuatu padanya.
Baca juga: Kecerdasan emosional ditentukan oleh orangtua
Cara-cara tersebut secara otomatis akan membuat anak punya perilaku yang baik. Tanpa Mama paksa dan menyuruhnya secara berlebihan, anak dengan sendirinya akan berbuat baik dan mampu mengekspresikan apa yang ia rasakan. Pemaksaan dan kata-kata tidak terlalu efektif untuk menanamkan perilaku baik padanya.
(Niken/Parents)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR