Mereka mungkin kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang baik dan produktif, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk memberikan dukungan bagi keluarga mereka.
Dampak stunting juga dapat terlihat pada tingkat masyarakat.
Negara-negara dengan tingkat stunting yang tinggi cenderung mengalami kesulitan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Stunting dapat menghambat produktivitas tenaga kerja, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan ekonomi nasional.
4. Masalah Psikologis
Anak-anak yang mengalami stunting juga dapat mengalami dampak psikologis yang serius.
Mereka mungkin merasa kurang percaya diri karena masalah pertumbuhan fisik mereka, dan ini dapat mengganggu perkembangan emosi mereka.
Stigma sosial dan tekanan psikologis dapat menjadi beban tambahan bagi anak-anak stunting, yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental mereka.
Selain itu, anak-anak stunting juga dapat mengalami tingkat stres yang tinggi karena kondisi kesehatan mereka.
Stres kronis ini dapat berdampak pada sistem saraf dan kestabilan emosional mereka.
5. Kehidupan Sosial
Baca Juga: Cara Mencegah Stunting Sejak Usia Remaja, Salah Satunya dengan Pemberian Tablet Tambah Darah
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki masalah sosial yang lebih besar daripada anak sebaya mereka.
Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya karena perbedaan fisik mereka yang mencolok.
Stigma sosial juga dapat membuat mereka merasa terisolasi dan tidak diterima oleh masyarakat.
Selain itu, anak-anak stunting mungkin memiliki keterbatasan fisik yang membuat mereka sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik atau olahraga.
Ini dapat mengurangi kesempatan mereka untuk berkembang secara sosial dan fisik.
Nah, itu tadi adalah bahaya jika anak dibiarkan mengalami stunting tanpa perbaikan atau penanganan.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR