Nakita.id - Kencing terus tapi keluar sedikit, juga dikenal sebagai frekuensi berkemih yang tinggi, adalah masalah yang bisa memengaruhi siapa saja, baik pria maupun wanita.
Ini bisa menjadi gejala yang mengganggu dan mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Inilah beberapa penyebab umum dari kondisi ini.
Infeksi saluran kemih adalah penyebab paling umum dari frekuensi berkemih yang tinggi.
Gejala yang biasanya menyertai ISK adalah dorongan berkemih yang kuat, disertai dengan rasa terbakar saat buang air kecil.
Infeksi ini dapat memengaruhi kandung kemih (cystitis) atau saluran kemih bagian atas (pielonefritis).
Kandung kemih hiperaktif adalah kondisi di mana otot-otot kandung kemih berkontraksi lebih sering daripada biasanya. Ini dapat menyebabkan perasaan ingin buang air kecil yang konstan, bahkan jika hanya sedikit urine yang dikeluarkan.
Adanya batu ginjal atau batu di kandung kemih bisa menjadi penyebab kencing terus tapi keluar sedikit.
Batu ini bisa mengganggu aliran urine atau menyebabkan iritasi.
Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan frekuensi berkemih yang lebih tinggi.
Ketika gula darah tinggi, ginjal berusaha mengeluarkan glukosa ekstra melalui urine.
Baca Juga: Penyebab dan Penyembuhan Ngompol pada Lansia, Ini yang Bisa Dilakukan
Pada pria, pembengkakan prostat atau penyakit prostat tertentu seperti hiperplasia prostat benigna (BPH) dapat memengaruhi aliran urine dan menyebabkan frekuensi berkemih yang tinggi.
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan atau menopause dapat memengaruhi kandung kemih dan menyebabkan frekuensi berkemih yang meningkat.
Minum terlalu sedikit cairan atau dehidrasi bisa membuat urine menjadi lebih pekat dan menyebabkan dorongan berkemih yang lebih sering.
Kondisi seperti sistitis interstisial dapat menyebabkan kandung kemih lebih kecil dari biasanya, sehingga menampung sedikit urine.
Kafein dan alkohol adalah diuretik alami yang dapat meningkatkan produksi urine, sehingga memicu frekuensi berkemih yang lebih tinggi.
Radang kandung kemih atau cystitis interstisial adalah kondisi yang menyebabkan peradangan di dalam kandung kemih dan gejala dorongan berkemih yang kuat.
Stres atau kegelisahan yang berlebihan dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan menyebabkan perasaan ingin buang air kecil yang lebih sering. Jika Anda mengalami gejala frekuensi berkemih yang tinggi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan mungkin pemeriksaan pencitraan seperti USG untuk menentukan penyebabnya.
Penanganan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan bisa mencakup penggunaan antibiotik untuk ISK, terapi fisik untuk kandung kemih hiperaktif, atau perawatan khusus lainnya.
Selalu ingat bahwa frekuensi berkemih yang tinggi bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan serius. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala ini.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Penyebab Bayi Terlahir Prematur Ternyata Bisa Karena Ibu Mengalami Kondisi Ini
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR