Nakita.id - 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan masa terpenting dalam kehidupan seorang manusia.
Pasalnya, 1000 HPK adalah periode kritis dimana otak bayi berkembang dengan pesat.
Apabila Moms tidak memberikan dukungan penuh pada buah hati selama 1000 HPK, tentu otaknya tidak akan berkembang secara optimal.
Salah satu faktor penyebabnya adalah stunting, kondisi kronis dimana bayi memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya.
Stunting bisa berdampak sangat serius pada tumbuh kembang bayi, termasuk perkembangan otaknya.
Beberapa dampak stunting pada perkembangan otak bayi yang wajib Moms ketahui adalah sebagai berikut.
Stunting dapat menyebabkan gangguan kognitif pada bayi.
Sehingga, hal ini dapat mengganggu proses kemampuan berpikir, belajar, hingga memproses informasi dapat terganggu.
Alhasil, dapat menghambat prestasi akademis dan perkembangan intelektual anak dalam jangka panjang.
Pertumbuhan otot dan sistem saraf yang sehat sangat penting dalam pengembangan keterampilan motorik bayi.
Bayi yang terkena stunting tentu dapat mengganggu perkembangan otak maupun sistem sarafnya.
Baca Juga: Jadi Penentu Seumur Hidup, Ini Cara Mengatasi Stunting pada Bayi Baru Lahir
Sehingga, menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan motorik kasar dan halus bayi.
Stunting pada bayi ternyata juga dapat memengaruhi masalah perilaku dan emosionalnya, Moms.
Bayi yang beranjak dewasa mungkin lebih mudah marah, cemas, atau sulit berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Dampak stunting pada bayi yang terakhir adalah dapat memengaruhi perkembangan sosialnya, Moms.
Bayi mungkin akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya seiring waktu.
Selain itu, bayi juga akan kesulitan mengembangkan keterampilan sosial yang sehat.
Itulah beberapa dampak stunting pada perkembangan otak bayi ya, Moms.
Agar perkembangan otak bayi di 1000 HPK menjadi optimal, berikut beberapa upaya pencegahan stunting yang bisa Moms lakukan sejak dini.
Pertama, Moms tentu wajib memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan pertama setelah lahir.
Cara ini merupakan cara terbaik untuk memberikan gizi yang cukup, sehingga dapat mencegah stunting.
Baca Juga: 7 Kunci Utama Pencegahan Stunting pada Bayi, Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil yang Sehat
Selain memberikan ASI, ketika bayi telah mencapai usia 6 bulan, anak memerlukan nutrisi tambahan dari MPASI.
Oleh karena itu, Moms perlu memastikan bayi mendapatkan makanan bergizi yang seimbang selama masa pertumbuhan.
Terutama, selama 1000 HPK bayi berlangsung.
Untuk mencegah stunting sejak usia bayi, Moms perlu mencari akses kesehatan yang berkualitas.
Kemudian, manfaatkan akses tersebut secara rutin selama kehamilan dan setelah memiliki bayi.
Sebab, upaya ini merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah stunting.
Sebagai orangtua, Moms harus mendapatkan pendidikan tentang pentingnya gizi sekaligus perawatan anak yang tepat.
Pasalnya, upaya ini sangat membantu untuk mengurangi risiko stunting pada bayi.
Terakhir, Moms juga perlu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat di lingkungan rumah juga sekitarnya.
Salah satunya bisa dengan meningkatkan sanitasi dan kualitas air minum untuk membantu mencegah stunting.
Itu tadi beberapa upaya pencegahan stunting pada bayi agar tidak berdampak pada perkembangan otaknya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Baca Juga: Kenali Apa Saja Dampak Jangka Panjang dari Stunting pada Bayi, Yuk Cegah Mulai Sekarang!
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR