Ini dapat menyebabkan kelainan genetik yang tidak biasa dan mempengaruhi perkembangan jenis kelamin bayi.
Hormon sangat penting dalam pengembangan jenis kelamin bayi.
Kebanyakan bayi perempuan menghasilkan hormon estrogen, sedangkan bayi laki-laki menghasilkan hormon testosteron.
Gangguan hormonal pada ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan jenis kelamin bayi.
Misalnya, kondisi yang disebut hiperplasia adrenal kongenital dapat menyebabkan produksi testosteron berlebihan pada bayi perempuan, mengubah perkembangan organ genitalia mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti stres ibu selama kehamilan, mungkin memainkan peran dalam pengembangan jenis kelamin bayi.
Namun, bukti ilmiah tentang pengaruh ini masih terbatas dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa orang percaya bahwa pola makan atau jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim ini.
Mitos tentang posisi berhubungan seksual juga sering beredar.
Tetapi, posisi seksual tidak memiliki pengaruh pada jenis kelamin bayi. Ini sepenuhnya ditentukan oleh faktor biologis.
Baca Juga: Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG, Bisa Lewat Metode Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR