Nakita.id - Pertanyaan tentang jenis kelamin bayi selalu menarik minat banyak orang, terutama bagi orangtua yang sedang menunggu kelahiran anak.
Banyak orang percaya bahwa jenis kelamin bayi sudah ditentukan sejak awal.
Tetapi, terkadang ada situasi langka di mana jenis kelamin bayi dapat berubah.
Ya, meski sudah dilakukan USG dan terlihat jenis kelamin tertentu, tapi hal tersebut ternyata bisa berubah ketika hari perslinan tiba.
Kira-kira apa ya yang menjadi penyebabnya?
Berikut penjelasan selengkapnya.
Inilah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan jenis kelamin bayi dan mengklarifikasi beberapa mitos yang berkaitan.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan perubahan jenis kelamin bayi adalah kondisi medis yang jarang terjadi.
Ini termasuk kasus di mana bayi memiliki kondisi interseksual, di mana organ kelamin internal atau eksternalnya tidak berkembang sesuai dengan jenis kelamin yang diharapkan.
Kasus-kasus ini memerlukan evaluasi medis yang cermat dan perawatan khusus.
Meskipun jenis kelamin bayi biasanya ditentukan oleh kromosom yang diberikan oleh ibu (XX) dan ayah (XY), dalam beberapa kasus, terjadi gangguan dalam pembagian kromosom selama pembuahan atau perkembangan awal janin.
Ini dapat menyebabkan kelainan genetik yang tidak biasa dan mempengaruhi perkembangan jenis kelamin bayi.
Hormon sangat penting dalam pengembangan jenis kelamin bayi.
Kebanyakan bayi perempuan menghasilkan hormon estrogen, sedangkan bayi laki-laki menghasilkan hormon testosteron.
Gangguan hormonal pada ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan jenis kelamin bayi.
Misalnya, kondisi yang disebut hiperplasia adrenal kongenital dapat menyebabkan produksi testosteron berlebihan pada bayi perempuan, mengubah perkembangan organ genitalia mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti stres ibu selama kehamilan, mungkin memainkan peran dalam pengembangan jenis kelamin bayi.
Namun, bukti ilmiah tentang pengaruh ini masih terbatas dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa orang percaya bahwa pola makan atau jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim ini.
Mitos tentang posisi berhubungan seksual juga sering beredar.
Tetapi, posisi seksual tidak memiliki pengaruh pada jenis kelamin bayi. Ini sepenuhnya ditentukan oleh faktor biologis.
Baca Juga: Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG, Bisa Lewat Metode Ini
Ketiga adalah kalender kehamilan.
Beberapa orang mengikuti metode perhitungan kalender kehamilan yang mengklaim dapat memprediksi jenis kelamin bayi berdasarkan waktu konsepsi.
Ini juga mitos dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Tanggal lahir bayi tidak memengaruhi jenis kelaminnya.
Mitos bahwa bayi yang lahir pada bulan tertentu lebih cenderung menjadi laki-laki atau perempuan tidak memiliki dasar ilmiah.
Sementara, faktor-faktor yang menyebabkan perubahan jenis kelamin bayi sangat jarang terjadi, penting untuk memahami bahwa jenis kelamin bukanlah sesuatu yang dapat dimanipulasi oleh tindakan atau mitos tertentu.
Jenis kelamin bayi sebagian besar ditentukan oleh faktor biologis dan genetik yang sudah ditentukan sejak awal kehamilan.
Jika ada kekhawatiran tentang jenis kelamin bayi atau kondisi medis yang mungkin memengaruhi perkembangannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang dapat memberikan informasi dan bimbingan yang tepat.
Nah, itu dia penyebab jenis kelamin bayi bisa berubah.
Semoga bermanfaat ya, Moms dan Dads!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Biaya untuk 1 Kali USG di Rumah Sakit untuk Mengetahui Gender Janin
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR