Nakita.id - Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh gizi yang tidak mencukupi, infeksi, dan perawatan yang tidak memadai pada masa awal kehidupan.
Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, namun, bahaya stunting tidak hanya terbatas pada masa anak-anak.
Stunting umumnya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama, yang meliputi periode dari konsepsi hingga usia dua tahun.
Faktor utama penyebab stunting meliputi gizi buruk, terutama kurangnya asupan protein dan gizi esensial lainnya.
Tak hanya itu, dalam jangka panjang stunting juga berpengaruh pada kesuburan.
Melansir dari Healthline, berikut dampak stunting pada kesuburan.
1. Pengaruh pada Perkembangan Reproduksi
Stunting dapat memengaruhi perkembangan organ reproduksi, termasuk organ reproduksi pada pria dan wanita. Pada pria, stunting dapat berdampak pada jumlah dan kualitas sperma. Pada wanita, stunting dapat mempengaruhi perkembangan ovarium dan menstruasi.
2. Menstruasi Tidak Teratur
Gadis yang mengalami stunting mungkin mengalami menstruasi tidak teratur atau tertunda. Kondisi ini dapat berdampak pada kemampuan wanita untuk hamil, karena ovulasi yang tidak teratur atau tertunda.
3. Kualitas Telur dan Sperma
Stunting juga dapat memengaruhi kualitas telur dan sperma. Kualitas telur dan sperma yang buruk dapat menghambat kesuburan.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR