Asupan makanan yang buruk, terutama yang rendah akan protein, zat besi, vitamin, dan mineral, adalah penyebab utama stunting.
Anak-anak yang tidak mendapatkan makanan yang cukup akan mengalami pertumbuhan terhambat.
2. Infeksi
Infeksi yang sering atau parah, terutama pada masa awal kehidupan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak-anak.
3. Faktor Sosioekonomi
Keluarga dengan tingkat pendapatan rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
Faktor-faktor seperti ketidakmampuan untuk membeli makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan akses yang terbatas ke layanan kesehatan memainkan peran penting dalam stunting.
4. Kebiasaan Makan yang Buruk
Cara anak diberi makan juga dapat memengaruhi risiko stunting.
Pemberian makanan yang tidak sesuai usia anak atau praktek makan yang tidak baik, seperti memberi makan anak terlalu cepat atau terlalu sering memberikan makanan padat, dapat menyebabkan stunting.
5. Gizi Buruk pada Ibu Hamil
Ibu yang hamil dan kurang gizi memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko stunting pada anak.
6. Air Bersih dan Sanitasi yang Buruk
Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik juga berperan dalam mencegah stunting.
Infeksi yang terkait dengan kualitas air dan sanitasi yang buruk dapat memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak.
7. Kemiskinan dan Ketidaksetaraan
Kemiskinan seringkali menjadi penyebab utama stunting.
Anak-anak dari keluarga miskin cenderung memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi, perawatan medis, dan fasilitas sanitasi yang baik.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR