Dr. Ade yang juga adalah Ketua Program Studi Psikologi sekaligus Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan di Sampoerna University ini menekankan kembali, seseorang bisa menularkan gaya hidup yang tidak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
Termasuk kepada anak yang justru sangat rentan tertular penyakit, sehingga tumbuh kembangnya dapat terhambat.
Dr. Ade melanjutkan, dampak lainnya apabila keluarga tidak menerapkan PHBS sejak dini adalah tidak siap menghadapi terjadinya perubahan lingkungan.
Terutama, pada anak yang nantinya akan beranjak dewasa.
"Dia (anak) tidak akan siap untuk menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat dan berlangsung saat ini," terang Dr. Ade.
"Saat ini, kita hidup di masa dimana selain polusi dan sampah, kita juga menghadapi perubahan sangat cepat dari banyaknya penyakit-penyakit yang dulu kita tidak paham, seperti Covid-19.
Kemudian, penyakit-penyakit ini semakin berkembang dan penularannya sangat cepat," lanjutnya menjelaskan.
Oleh karena itulah, tambahnya, apabila anak tidak dididik akan gaya hidup sehat sedari kecil, maka anak tidak akan siap menghadapi perubahan lingkungan di masa yang akan datang.
Terlebih, anak tidak akan kuat menghadapi serta melawan penyakit-penyakit baru yang muncul dalam masyarakat.
"Hidup sehat itu dimulai dengan menjaga kesehatan diri, kesehatan lingkungan terkecil.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR