"Pendidikan untuk anak itu tidak cukup akademis atau agama saja. Tetapi juga, mencakup bagaimana menerapkan healthy lifestyle," tegas Dr. Ade.
Bahkan, lanjutnya, pola hidup bersih dan sehat ini sudah menjadi keharusan pada masa kini.
"Karena, healthy lifestyle, PHBS, atau apapun itu dimulai dari pembentuk sebenarnya yang adalah orangtua dan bukan begitu saja terbentuknya. Tapi dimulai dari pembentukan sikap-sikap yang dilandasi oleh pemikiran yang jelas," jelasnya.
Pemikiran yang dimaksud disini adalah pemahaman tentang kesehatan itu seperti apa, kemudian cara menjaga kesehatan itu sendiri.
Dr. Ade bahkan menyampaikan, salah satu fungsi keluarga yang penting adalah bertugas untuk mensosialisasikan, menanamkan, atau menginternalisasi nilai-nilai baik kepada generasi baru.
"Misalnya nilai kejujuran. Itu dimulai di keluarga. Jadi, bagaimana caranya keluarga bisa memulai sebuah kehidupan yang dilandasi oleh sikap-sikap jujur dan berintegritas. Itu semua mulainya di keluarga," ujar Dr. Ade.
Sama halnya dengan penerapan PHBS dalam keluarga sejak dini.
Sebagai orangtua, Moms dan Dads bisa coba menanamkan nilai-nilai terkait gaya hidup yang sehat juga bagaimana cara menjaga kesehatan.
Apalagi, jika Moms dan Dads ingin anak pintar secara akademis atau taat beragama.
"Sebenarnya, itu semua harus dibarengi juga dengan gaya hidup sehat. Apalagi, kita sekarang hidup di sebuah periode dimana gangguan kesehatan muncul dari lingkungan," kata Dr. Ade menjelaskan.
Diantaranya seperti polusi udara, polusi air, sampah, pengelolaan sampah yang kurang tepat, banyaknya polutan, dan sebagainya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR