2. Kesulitan dalam Memahami Peran dan Batasan
Mertua dan menantu seringkali tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang peran masing-masing dalam keluarga.
Misalnya, mertua mungkin merasa terlalu banyak campur tangan dalam kehidupan menantu, atau sebaliknya, menantu mungkin merasa diabaikan atau tidak diakui dalam keluarga pasangan mereka.
Perasaan tersebut bisa memicu ketidakharmonisan dan frustrasi.
Solusi: Penting untuk berkomunikasi dengan baik dan mengklarifikasi harapan dan batasan.
Semua pihak perlu menghormati peran satu sama lain dalam keluarga dan memahami kapan campur tangan perlu dan kapan perlu memberi ruang.
Menyadari bahwa masing-masing memiliki peran unik dalam keluarga dapat membantu meminimalkan konflik.
3. Perasaan Iri dan Kompetisi
Perasaan iri dan kompetisi antara menantu dan mertua bisa menjadi penyebab ketidakharmonisan yang serius.
Mertua mungkin merasa cemburu dengan perhatian yang diberikan kepada menantu oleh pasangan mereka, sementara menantu mungkin merasa bersaing dengan mertua untuk mendapatkan pengakuan atau cinta pasangan mereka.
Ini bisa menciptakan ketegangan dan konflik yang mempengaruhi semua orang dalam keluarga.
Baca Juga: Supaya Harmonis dan Minim Konflik, Ini Tips Rukun Tinggal Serumah dengan Mertua, Catat Moms!
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR