Jika janin berada dalam posisi yang membuat gerakan terasa kurang jelas, ibu mungkin akan merasa kurang gerakan.
4. Malnutrisi atau Kekurangan Cairan Amnion
Kekurangan nutrisi atau cairan amnion yang tidak mencukupi dapat memengaruhi perkembangan janin dan membuat gerakan menjadi kurang intens.
5. Kelelahan Janin
Seperti halnya manusia dewasa, bayi juga dapat merasa lelah.
Jika janin telah aktif sepanjang hari, ia mungkin akan tidur lebih lama, yang membuat gerakan terasa lebih sedikit.
6. Komplikasi Medis
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal dapat memengaruhi kesehatan janin dan gerakan bayi.
Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis atau masalah kesehatan tertentu mungkin perlu dipantau lebih ketat.
7. Penurunan Gerakan Janin
Penurunan gerakan janin yang tiba-tiba dan signifikan, terutama jika disertai dengan perasaan bahwa bayi lebih tenang dari biasanya, mungkin merupakan tanda peringatan.
Baca Juga: Awas Marah-marah Bisa Berdampak Buruk pada Janin! Begini Cara Mengatasi Emosi Tinggi Saat Hamil
Ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, seperti masalah plasenta, kurangnya pasokan oksigen, atau kondisi lain yang memengaruhi kesehatan bayi.
Dalam hal ini, segera konsultasikan dengan profesional medis.
8. Perkembangan Janin
Ketika janin semakin besar, ruang dalam rahim semakin sempit, yang dapat mengakibatkan gerakan janin terasa lebih sedikit.
Ini adalah kondisi normal pada tahap perkembangan tertentu selama kehamilan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR