Nakita.id - Perasaan gerakan janin dalam kandungan adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap ibu hamil.
Gerakan janin adalah tanda kehidupan yang membuktikan bahwa bayi sedang tumbuh dan berkembang dengan baik.
Namun, ada kalanya ibu hamil merasa cemas ketika merasakan bahwa janinnya tidak bergerak seperti biasanya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab umum mengapa janin mungkin tidak bergerak seperti biasanya dan kapan Anda perlu mengambil langkah-langkah tindakan.
Sebelum kita membahas penyebab janin tidak bergerak, penting untuk memahami apa yang dianggap sebagai gerakan janin yang normal.
Setiap bayi memiliki ritme gerakan yang berbeda, tetapi ada beberapa pedoman umum yang bisa membantu ibu hamil menilai kesehatan janin.
Biasanya, bayi akan mulai bergerak lebih intensif saat ibu sedang istirahat atau setelah makan.
Gerakan bayi juga bisa lebih terasa saat ibu berbaring di sisi kiri.
Perkembangan janin juga memengaruhi frekuensi dan tipe gerakan.
Ketika bayi semakin besar, ruang gerakannya dalam rahim bisa semakin sempit, sehingga gerakannya mungkin terasa lebih lembut.
Gerakan janin mencakup tendangan, peregangan, putaran, dan getaran. Selain itu, janin juga akan tidur dalam rahim ibu selama periode tertentu, sehingga gerakan mungkin tidak terasa.
Baca Juga: Bahayanya Bisa Sampai ke Janin, Ini Dia Efek Samping Ibu Hamil Menahan Pipis yang Patut Dihindari
Ada beberapa alasan mengapa janin mungkin tidak bergerak seperti biasanya.
Beberapa di antaranya adalah kondisi yang normal, sedangkan yang lain mungkin memerlukan perhatian medis. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
1. Istirahat dan Tidur Janin
Seperti yang telah disebutkan, janin juga tidur dalam rahim ibu.
Mereka mungkin memiliki periode tidur yang membuat gerakan terasa lebih sedikit.
Ini adalah kondisi yang normal dan tidak perlu khawatir.
2. Aktivitas Ibu
Aktivitas ibu, seperti berolahraga atau bekerja, dapat mengurangi perasaan gerakan janin karena aktivitas ini dapat membuat janin tertidur.
Kebanyakan bayi lebih aktif ketika ibu beristirahat atau duduk diam.
3. Posisi Janin
Posisi janin dalam rahim dapat memengaruhi seberapa terasa gerakannya.
Baca Juga: Penting Diketahui Sebelum Terlambat, Ini 10 Kelainan Janin yang Bisa Dideteksi Sejak Dini
Jika janin berada dalam posisi yang membuat gerakan terasa kurang jelas, ibu mungkin akan merasa kurang gerakan.
4. Malnutrisi atau Kekurangan Cairan Amnion
Kekurangan nutrisi atau cairan amnion yang tidak mencukupi dapat memengaruhi perkembangan janin dan membuat gerakan menjadi kurang intens.
5. Kelelahan Janin
Seperti halnya manusia dewasa, bayi juga dapat merasa lelah.
Jika janin telah aktif sepanjang hari, ia mungkin akan tidur lebih lama, yang membuat gerakan terasa lebih sedikit.
6. Komplikasi Medis
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal dapat memengaruhi kesehatan janin dan gerakan bayi.
Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis atau masalah kesehatan tertentu mungkin perlu dipantau lebih ketat.
7. Penurunan Gerakan Janin
Penurunan gerakan janin yang tiba-tiba dan signifikan, terutama jika disertai dengan perasaan bahwa bayi lebih tenang dari biasanya, mungkin merupakan tanda peringatan.
Baca Juga: Awas Marah-marah Bisa Berdampak Buruk pada Janin! Begini Cara Mengatasi Emosi Tinggi Saat Hamil
Ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, seperti masalah plasenta, kurangnya pasokan oksigen, atau kondisi lain yang memengaruhi kesehatan bayi.
Dalam hal ini, segera konsultasikan dengan profesional medis.
8. Perkembangan Janin
Ketika janin semakin besar, ruang dalam rahim semakin sempit, yang dapat mengakibatkan gerakan janin terasa lebih sedikit.
Ini adalah kondisi normal pada tahap perkembangan tertentu selama kehamilan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR