Nakita.id - Kehamilan adalah salah satu fase kehidupan yang penuh keajaiban.
Selama sembilan bulan ini, janin berkembang dari sel telur yang terbuahi menjadi manusia kecil yang siap dilahirkan.
Sementara banyak hal yang diketahui tentang perkembangan janin, masih banyak hal misterius yang menyelimuti.
Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, bisakah janin merasa lapar di dalam kandungan?
Dan jika iya, apa cirinya? Artikel ini akan menjelaskan beberapa informasi seputar pertanyaan tersebut.
Sebelum kita membahas apakah janin bisa merasa lapar, penting untuk memahami kondisi di dalam rahim.
Janin berkembang dalam cairan ketuban, yang memberikan nutrisi dan perlindungan kepadanya.
Cairan ketuban juga berperan dalam mengatur suhu, menjaga kelembaban, dan memberikan pelumas agar janin bisa bergerak dengan leluasa.
Janin mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan melalui aliran darah ibu hamil melalui plasenta.
Karena semua nutrisi tersebut disediakan tanpa keterlibatan sistem pencernaan janin, maka janin tidak memiliki organ seperti perut atau sistem pencernaan yang berfungsi seperti manusia dewasa.
Dengan kata lain, janin tidak memiliki kemampuan untuk merasa lapar seperti yang kita rasakan.
Baca Juga: Bahayanya Bisa Sampai ke Janin, Ini Dia Efek Samping Ibu Hamil Menahan Pipis yang Patut Dihindari
Janin tidak memiliki kesadaran seperti manusia dewasa yang dapat merasa lapar atau kenyang.
Selama fase perkembangan di dalam rahim, janin menerima semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan melalui aliran darah ibu.
Mekanisme ini berfungsi seperti "pengiriman makanan" yang konstan dan terus-menerus.
Meskipun janin tidak bisa merasa lapar dalam arti yang kita pahami, mereka masih bisa merasa tidak nyaman atau mengalami beberapa reaksi terhadap kondisi dalam rahim.
Ini adalah reaksi fisiologis yang alami. Beberapa tanda dan gejala yang mungkin terkait dengan ketidaknyamanan janin atau situasi yang kurang ideal dalam kandungan adalah:
1. Perubahan Aktivitas Janin
Janin biasanya memiliki pola aktivitas yang konsisten.
Namun, perubahan dalam pola aktivitas, seperti penurunan gerakan yang signifikan, mungkin merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu kenyamanan janin.
2. Perasaan Bergetar atau Getaran
Kadang-kadang ibu hamil mungkin merasakan perasaan seperti getaran atau bergetar di perutnya.
Ini bisa terkait dengan kontraksi otot dalam rahim atau gerakan janin yang sangat cepat.
Baca Juga: Penting Diketahui Sebelum Terlambat, Ini 10 Kelainan Janin yang Bisa Dideteksi Sejak Dini
3. Kemungkinan Tanda Stres
Situasi tertentu, seperti masalah dengan plasenta atau aliran darah, dapat menyebabkan stres pada janin.
Tanda-tanda stres janin dapat mencakup perubahan denyut jantung janin atau ketidakrutinan dalam gerakan janin.
4. Ketidaknyamanan Ibu Hamil
Ketidaknyamanan atau masalah kesehatan ibu hamil seperti penyakit, tekanan darah tinggi, atau masalah lainnya dapat memengaruhi janin.
Terkadang, ibu hamil yang merasa tidak nyaman atau sakit dapat mengalami perubahan pola aktivitas janin.
5. Refleks Ibu Hamil
Gerakan, sentuhan, atau perubahan posisi ibu hamil dapat merangsang gerakan janin.
Janin dapat merespons dengan menggerakkan atau menendang lebih aktif.
6. Penurunan Aktivitas Saat Ibu Tidur
Ketika ibu hamil tidur, janin mungkin akan mengurangi aktivitasnya. Ini adalah hal yang normal.
Baca Juga: Kapan Janin Bisa Terlihat di USG? Ini Tahapan Penting dalam Perkembangan Kehamilan
Namun, jika ibu hamil merasa janin lebih tenang atau tidak aktif dalam jangka waktu yang panjang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
7. Pemantauan Detak Jantung Janin
Dalam situasi tertentu, dokter dapat menggunakan alat pemantauan detak jantung janin (fetal monitor) untuk memonitor detak jantung janin.
Perubahan dalam detak jantung janin dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana janin merasa dan seberapa baik aliran darah ke janin berjalan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR