Nakitai.id - Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah langkah penting dalam perkembangan anak yang mulai memasuki fase makanan padat setelah ASI atau susu formula.
Ketika Anda mempersiapkan MPASI, seringkali Anda akan menyajikannya dalam porsi yang lebih besar daripada yang akan segera dikonsumsi oleh bayi Anda.
Ini seringkali menimbulkan pertanyaan, apakah boleh atau amankah untuk memanaskan kembali sisa MPASI?
Artikel ini akan menjelaskan apakah memanaskan kembali MPASI merupakan tindakan yang aman dan memberikan panduan tentang cara melakukannya dengan benar.
MPASI adalah tahap penting dalam perkembangan bayi, yang biasanya dimulai sekitar usia 6 bulan.
Ini adalah momen ketika bayi mulai memasukkan makanan padat ke dalam diet mereka, selain dari ASI atau susu formula.
MPASI diperkenalkan bertahap, dimulai dari makanan yang lembut, mudah dicerna, dan aman bagi bayi.
Tujuan MPASI adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi tambahan bayi yang tidak dapat diperoleh dari ASI atau susu formula saja.
Jawabannya adalah ya, boleh memanaskan kembali MPASI, asalkan tindakan ini dilakukan dengan benar dan memperhatikan beberapa pedoman penting.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Suhu Penyimpanan yang Aman
Baca Juga: Panduan Tepat Jadwal MPASI Ideal untuk Bayi Usia 6 Bulan, Perhatikan Hal Ini
Sebelum memutuskan untuk memanaskan kembali MPASI, pastikan bahwa makanan tersebut telah disimpan dengan benar.
Makanan yang belum pernah disimpan dengan baik atau telah terlalu lama dalam suhu kamar mungkin telah terkontaminasi oleh bakteri atau menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
2. Batasan Jumlah Pemanasan
MPASI sebaiknya tidak dipanaskan lebih dari satu kali.
Ketika Anda memanaskan sisa MPASI, pastikan untuk menghangatkannya hanya sebanyak yang diperlukan untuk satu kali konsumsi.
Ini untuk menghindari risiko pertumbuhan bakteri yang berbahaya yang dapat berkembang saat makanan dipanaskan dan didinginkan berulang kali.
3. Gunakan Pemanasan yang Tepat
Saat memanaskan kembali MPASI, gunakan metode pemanasan yang tepat.
Metode pemanasan yang disarankan adalah dengan menggunakan panci air mendidih atau microwave.
Pastikan makanan benar-benar panas dalam dan mencapai suhu minimal 74 derajat Celsius untuk membunuh bakteri yang mungkin ada dalam makanan.
Selanjutnya, pastikan untuk mengaduk makanan dengan baik agar panas tersebar merata.
Baca Juga: Bayi MPASI Sulit BAB, Ini Tips untuk Bisa Melancarkan Sembelit pada Si Kecil
4. Perhatikan Kondisi Makanan
Perhatikan kondisi makanan saat Anda memanaskannya kembali.
Jika Anda melihat perubahan warna, bau yang aneh, atau tekstur yang tidak normal, sebaiknya hindari memberikannya pada bayi.
Ini bisa menjadi tanda bahwa makanan sudah tidak aman untuk dikonsumsi.
5. Hindari Penggunaan Kembali Makanan yang Sudah Dikunyah
Jika bayi Anda telah mengunyah makanan yang diberikan kepadanya dan menyisakan sisa makanan, sebaiknya hindari memanaskannya kembali.
Pengunyahan kembali makanan oleh bayi dapat meningkatkan risiko kontaminasi dan pertumbuhan bakteri yang tidak aman.
6. Jangan Panaskan Kembali Makanan yang Mengandung Telur Mentah atau Madu
Makanan yang mengandung telur mentah atau madu sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Telur mentah dapat mengandung bakteri salmonella yang berbahaya, sementara madu dapat mengandung spora bakteri yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi.
7. Pertimbangkan Porsi yang Sesuai
Baca Juga: Berikut Pedoman MPASI dari WHO Terbaru 2023, Moms Wajib Baca
Sebaiknya Anda hanya memanaskan kembali porsi yang dibutuhkan oleh bayi untuk satu kali konsumsi.
Hal ini untuk menghindari pemborosan makanan dan mengurangi risiko pertumbuhan bakteri.
8. Perhatikan Kebiasaan Makan Bayi
Setiap bayi memiliki kebiasaan makan yang berbeda.
Beberapa bayi mungkin lebih suka makanan yang disajikan pada suhu kamar, sementara yang lain mungkin lebih suka makanan yang hangat.
Pastikan Anda memahami preferensi makanan bayi Anda dan menyesuaikan cara memanaskan makanannya sesuai dengan itu.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR