Melansir dari WHO, stunting, di sisi lain, adalah masalah pertumbuhan yang biasanya terjadi pada anak-anak. Stunting terjadi ketika anak tidak mencapai tinggi badan yang seharusnya sesuai dengan usianya.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurang gizi kronis pada periode pertumbuhan awal, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari konsepsi hingga usia dua tahun.
- Kurang gizi kronis, terutama defisiensi nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat.
- Infeksi yang sering dan berulang, seperti diare dan infeksi pernapasan.
- Faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi akses terhadap makanan dan layanan kesehatan yang memadai.
Stunting dapat berdampak serius pada perkembangan anak, termasuk masalah perkembangan fisik dan mental.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis dan penurunan produktivitas di masa dewasa.
- Subjek: Kurang gizi dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, sedangkan stunting terutama terjadi pada anak-anak di masa pertumbuhan mereka.
- Fokus: Kurang gizi berkaitan dengan kurangnya nutrisi dalam diet secara umum, sementara stunting berkaitan dengan masalah pertumbuhan tinggi badan anak.
- Durasi: Kurang gizi dapat bersifat sementara atau jangka pendek, sementara stunting bersifat kronis dan lebih jangka panjang.
- Konsekuensi: Kurang gizi dapat memiliki berbagai konsekuensi kesehatan, sementara stunting terutama berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Pencegah Anemia, Ini Manfaat Tablet Tambah Darah untuk Mencegah Stunting pada Anak
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR