Tepatnya pada surat Al-Hujurat/49:6
"Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa ketika menerima sebuah informasi termasuk di dalamnya mendapatkan informasi dari media sosial, maka perlu dicek kebenaran informasi yang kalian terima.
Pengecekan informasi tersebut bisa menanyakan ke pemberi informasi atau mengecek ke sumber-sumber resmi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Apabila kalian mendapatkan informasi tanpa diteliti kebenarannya, seperti yang ijelaskan Q.S. Al-Hujurat/49: 6 agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohannya yang akhirnya kalian akan menyesali perbuatan yang telah dilakukan.
Sedangkan dalam hadis Nabi Muhammad Saw. memberikan arahan dalam menggunakan media sosial sebagai berikut:
Artinya: Dari Abu al-Khair bahwa dia mendengar ‘Abdullah bin Amr bin al-Ash keduanya berkata, “Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw, “Muslim yang bagaimana yang paling baik?”
Beliau menjawab: “Yaitu seorang muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan
tangannya.” (H.R. Muslim)
Dari hadis di atas dikaitkan dengan adab dalam menggunakan media sosial, agar seorang muslim dalam berinteraksi dengan orang lain merasakan aman dari gangguan dalam bentuk lisan maupun update status atau komentar dalam menggunakan media sosial.
Baca Juga: Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan dalam Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR