3. Reaksi terhadap Makanan dan Rangsangan
Saat bayi mulai memasuki fase makan makanan padat, mulut mereka menjadi lebih aktif, merespons rasa dan tekstur makanan.
Ini juga dapat memicu produksi air liur yang lebih besar.
4. Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti infeksi tenggorokan, penyumbatan hidung, atau ketidaknyamanan, juga dapat mempengaruhi produksi air liur pada bayi.
Namun, ini jarang terjadi dan biasanya disertai dengan gejala lainnya.
5. Refleks Menelan yang Belum Matang
Bayi yang masih muda mungkin belum sepenuhnya menguasai refleks menelan, sehingga air liur cenderung terkumpul di mulut mereka.
Seiring perkembangan, kemampuan menelan mereka akan menjadi lebih baik.
1. Bantalan Bayi dengan Bib
Menggunakan bib atau benda penyerap pada bayi, terutama saat mereka sedang tumbuh gigi, dapat membantu menyerap air liur dan menjaga pakaian bayi tetap kering.
Baca Juga: 12 Rangkaian Nama Bayi Laki-laki dengan Makna Kekuatan, Bisa Jadi Inspirasi
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR