Tabloid-Nakita.com - “Mama Papa jahat!”Pasti sedih ya, Mam jika mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut si kecil. Konflik pasti terjadi antara Mama, Papa dan si kecil terutama jika apa yang Mama dan Papa inginkan tidak sejalan dengan yang anak inginkan. Begitu pula sebaliknya. Meski wajar terjadi, Mama dan Papa perlu mengetahui cara tepat dalam mengatasi konflik orangtua dan anak.
Baca juga: Hati-hati perkataan buruk orangtua dapat pengaruhi kesehatan anak di kemudian hari
Setiap orangtua punya cara merespons berbeda ketika terjadi konflik dengan anak. Mama dan Papa mungkin lebih memilih menyerah. Menyerah mungkin jadi cara yang paling mudah untuk mencari ketenangan sementara. Namun, menyerah begitu saja juga tidak baik. Hal ini akan mengajarkan padanya hal-hal yang salah. Ia tidak tahu apa yang benar dan tidak tahu bahwa yang ia lakukan salah. Anak akan jadi mudah memberontak dalam hal ini.
Menghukum dengan berbagai hukuman juga tidak menyelesaikan masalah. Meski Mama merasa tenang, anak akan tidak merasa bahagia dan tertekan. Anak yang terus-terusan dihukum juga akan berpotensi menjadi anak yang senang marah dan melakukan perlawanan. Mama dan Papa perlu melakukan langkah tepat ketika merespons saat ada konflik dengan anak.
Baca juga: Tidak mau sering marah pada anak? Ikuti trik ini
1.Kurangi perilaku yang meningkatkan konflik
Dalam konflik, orangtua sering berteriak hingga membentak anak. Meski ini respons yang spontan dari Mama dan Papa, hal ini justru semakin memperpanjang konflik dan membuat suasan semakin tegang. Jika keadaan sudah tegang, berikan waktu sejenak untuk berpikir. Tak hanya untuk anak, orangtua juga harus punya pikiran tenang saat menyelesaikan konflik dengan anak. Pikiran yang tenang akan membuat keputusan yang lebih baik.
2.Memahami perasaan
Cobalah untuk memahami apa yang jadi latar belakang anak melakukan hal-hal tersebut. Apakah mungkin anak sedang dalam kondisi lapar atau sakit. Memahami anak memang sudah jadi tugas orangtua. Cobalah untuk berkomunikasi denga n baik. Marah tanpa mengetahui alasan yang jelas tidak memberikan contoh yang baik. Pastikan Mama dan Papa paham dan memenuhi kebutuhan anak.
Baca juga: Ini 5 kalimat yang terlarang saat Mama marah
3.Hargai proses
Setelah rangkaian mengatasi konflik anak dengan orangtua, kini saatnya melihat anak memperbaiki kesalahannya. Namun, berikan anak waktu. Tidak ada sesuatu yang instan ya, Mam. Berikanlah pujian ketika ia sudah mulai mencoba berubah. Hal ini akan membantunya semakin berubah. Hargai setiap proses yang dilakukan oleh si kecil.
(Niken/Psychology Today)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR