Kesalahan dalam menyampaikan perasaan atau pendapat bisa memicu pertengkaran tanpa alasan yang jelas.
Persaingan untuk hak dan tanggung jawab di dalam keluarga bisa menjadi sumber konflik.
Misalnya, kakak mungkin merasa adik mendapatkan hak atau keuntungan yang lebih banyak, atau sebaliknya.
Persepsi ketidaksetaraan perlakuan dari orang tua bisa memicu konflik.
Jika adik atau kakak merasa bahwa salah satu dari mereka diperlakukan lebih adil, itu dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan.
Ketika tidak ada batasan atau aturan yang jelas di dalam keluarga, hal ini dapat menciptakan ruang untuk konflik.
Adik dan kakak mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau apa yang dapat diharapkan dari saudara mereka.
Faktor-faktor stres di luar keluarga, seperti masalah di sekolah, tekanan sosial, atau ketidakstabilan emosional, dapat tercermin dalam hubungan antara adik dan kakak, menyebabkan konflik yang lebih sering.
Orang tua yang tidak aktif atau tidak terlibat dalam menyelesaikan konflik antara adik dan kakak dapat menyebabkan ketidakpuasan dan terus-menerusnya pertengkaran.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan, adik dan kakak mungkin mengalami pergeseran kekuasaan dan kontrol.
Baca Juga: Ciri-ciri Balita Sudah Siap Punya Adik, Selalu Suka Dekat Bayi Salah Satunya
Ini bisa menimbulkan pertentangan baru yang memicu konflik.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR