Nakita.id - Skrining bayi baru lahir adalah serangkaian tes medis yang dirancang untuk mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan pada bayi.
Proses ini memiliki manfaat besar dalam memberikan perawatan lebih lanjut jika ditemukan masalah, sehingga dapat meningkatkan peluang penyembuhan atau manajemen penyakit.
Artikel ini akan menjelaskan manfaat penting dari skrining bayi baru lahir serta jenis-jenis skrining yang umum dilakukan.
1. Deteksi Dini Penyakit Genetik
Skrining bayi dapat mendeteksi penyakit genetik atau gangguan metabolisme yang mungkin tidak terlihat secara fisik pada bayi baru lahir.
Dengan mendeteksi dini, intervensi medis dapat dimulai secepat mungkin.
2. Pencegahan dan Pengobatan Dini
Skrining membantu dalam pencegahan dan pengobatan dini penyakit yang dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif bayi.
Tindakan medis yang cepat dapat membantu mengurangi dampak jangka panjang penyakit.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Melalui deteksi dini dan penanganan yang tepat, skrining dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bayi dan keluarganya.
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Biaya Skrining Jantung di Puskesmas Bisakah Gratis?
Pemberian perawatan yang tepat waktu dapat mengurangi risiko komplikasi dan memastikan perkembangan optimal.
4. Mengurangi Beban Emosional Keluarga
Mengetahui kondisi kesehatan bayi sejak dini dapat membantu keluarga untuk lebih siap secara emosional dan mengurangi kejutan atau kecemasan yang tidak perlu.
Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi perkembangan bayi.
5. Mendukung Penelitian dan Pengembangan
Data yang dikumpulkan melalui skrining bayi baru lahir juga dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang kesehatan bayi.
Hal ini dapat membantu meningkatkan metode skrining dan pemahaman kita tentang kondisi medis tertentu.
1. Skrining Metabolik
Jenis skrining ini melibatkan pengambilan sampel darah untuk mendeteksi kelainan metabolisme yang mungkin terjadi.
Contoh kelainan termasuk fenilketonuria (PKU) dan hipotiroidisme.
2. Skrining Pendengaran
Baca Juga: Tingkatkan Skrining dan Diagnosis Gangguan Tiroid, Merck Umumkan Kolaborasi dengan IDI dan InaTA
Skrining pendengaran dilakukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada bayi.
Ini dapat melibatkan penggunaan perangkat yang mengirimkan sinyal suara dan mengukur respons dari telinga bayi.
3. Skrining Penglihatan
Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi masalah penglihatan pada bayi.
Tes dapat melibatkan pemaparan cahaya atau pengukuran respons mata terhadap stimulus visual.
4. Skrining Jantung
Skrining jantung dilakukan untuk mendeteksi cacat jantung atau masalah lain pada sistem kardiovaskular.
Pengujian ini dapat melibatkan pemeriksaan detak jantung atau pemindaian gambar jantung.
5. Skrining Metode Imunisasi
Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi dapat menjadi bagian dari skrining bayi baru lahir.
Ini mencakup pemberian vaksin untuk mencegah penyakit tertentu.
Baca Juga: Peran Ibu dan Pentingnya Skrining Tumbuh Kembang Anak di Posyandu
6. Skrining Infeksi
Skrining infeksi dapat dilakukan melalui tes darah atau tes cairan tubuh lainnya untuk mendeteksi kemungkinan infeksi pada bayi baru lahir.
Deteksi dini infeksi dapat memungkinkan penanganan segera.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR