Nakita.id - Moms perlu tahu apa saja bahaya stunting saat remaja yang perlu diketahui.
Stunting atau pertumbuhan terhambat pada anak, seringkali dianggap sebagai masalah kesehatan yang umumnya terjadi pada usia dini.
Namun, penting untuk menyadari bahwa bahaya stunting tidak hanya berhenti pada periode anak-anak, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang, khususnya saat remaja.
Stunting pada remaja dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan perkembangan yang memengaruhi kehidupan mereka dalam berbagai aspek.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai bahaya stunting saat remaja.
Yuk simak!
1. Pengaruh Terhadap Kesehatan Fisik
Salah satu dampak utama stunting pada remaja adalah pengaruhnya terhadap kesehatan fisik.
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya, dan ini dapat berlanjut hingga usia remaja.
Tubuh yang tidak tumbuh optimal dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, risiko penyakit kronis, dan ketidakseimbangan gizi.
2. Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Stunting dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada masa remaja.
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki komposisi tubuh yang berbeda, termasuk distribusi lemak yang tidak sehat.
Ini dapat mengarah pada peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 saat mereka dewasa.
3. Dampak Terhadap Kecerdasan dan Prestasi Belajar
Pertumbuhan yang terhambat pada masa remaja juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan kecerdasan.
Anak yang mengalami stunting mungkin menghadapi kesulitan belajar, konsentrasi, dan masalah kognitif lainnya.
Ini dapat memengaruhi prestasi akademis mereka dan membatasi potensi perkembangan intelektual.
4. Risiko Gangguan Kesejahteraan Mental
Pengaruh stunting tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan mental remaja.
Stigma sosial terkait dengan tubuh yang pendek dapat menyebabkan masalah kesejahteraan psikologis, seperti rendahnya harga diri dan kecemasan sosial.
Ini dapat memengaruhi hubungan sosial mereka dan interaksi dengan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Bukan Hanya Fisik, Risiko Stunting Bagi Anak Juga Pengaruhi Mentalnya
5. Pengaruh Terhadap Produktivitas dan Ekonomi
Stunting pada remaja dapat memiliki dampak yang signifikan pada produktivitas dan perkembangan ekonomi suatu negara.
Anak-anak yang tumbuh menjadi remaja dengan stunting memiliki peluang lebih rendah untuk mencapai potensi penuh mereka, yang pada gilirannya dapat menghambat perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
6. Masalah Reproduksi dan Kesehatan Ibu
Wanita yang mengalami stunting saat remaja memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan reproduksi dan kehamilan.
Stunting dapat memengaruhi perkembangan organ reproduksi dan fungsi reproduksi, sehingga meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
7. Perubahan Kesehatan Mental dan Emosional
Stunting juga dapat berkontribusi pada perubahan kesehatan mental dan emosional remaja.
Anak yang tumbuh dengan tubuh yang tidak sesuai dengan standar rata-rata mungkin mengalami stres, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Dukungan sosial dan perhatian dari lingkungan sekitar sangat penting untuk membantu mereka mengatasi masalah ini.
8. Kemiskinan Turun-Temurun
Baca Juga: Vitamin Ibu Hamil Mencegah Stunting Bisa Didapatkan dari Makanan Sehari-hari Loh Moms
Masalah stunting pada remaja juga dapat memicu siklus kemiskinan yang turun-temurun.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki akses terbatas ke pendidikan dan peluang pekerjaan yang baik, mengakibatkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial yang berlanjut di generasi-generasi berikutnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR