Nakita.id - Anak-anak selalu memiliki tingkat energi yang tinggi, namun ada perbedaan antara anak yang hanya aktif secara alami dengan anak yang mungkin mengalami hiperaktivitas.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan pengasuh untuk memahami perbedaan ini agar dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif, serta memberikan panduan tentang cara mendukung perkembangan keduanya.
Anak Aktif
Anak aktif adalah mereka yang memiliki tingkat energi yang tinggi dan cenderung senang bergerak. Mereka mungkin:
1. Menunjukkan Antusiasme dalam Aktivitas Fisik
Anak aktif cenderung senang berpartisipasi dalam berbagai aktivitas fisik, seperti berlari, melompat, dan bermain di luar rumah.
2. Mempunyai Konsentrasi yang Baik dalam Aktivitas yang Disukai
Walaupun energinya tinggi, anak aktif biasanya dapat mempertahankan konsentrasi yang baik dalam aktivitas yang mereka nikmati.
3. Tidak Selalu Mengalami Kesulitan dalam Situasi yang Tenang
Anak aktif mampu mengatasi situasi yang memerlukan ketenangan, seperti saat membaca buku atau bermain permainan yang membutuhkan fokus.
Baca Juga: Cari Tahu Moms, Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Agar Tak Salah
4. Berinteraksi dengan Teman Secara Positif
Anak aktif dapat berinteraksi dengan teman sebaya mereka secara positif, berbagi permainan, dan terlibat dalam kegiatan bersama.
5. Energik Namun Terkendali
Mereka mungkin terlihat berenergi, tetapi mampu mengendalikan tingkat aktivitas mereka sesuai dengan kebutuhan situasi.
Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif memiliki tingkat aktivitas yang sangat tinggi, melebihi tingkat keaktifan yang dianggap normal untuk usia mereka. Beberapa ciri khas anak hiperaktif meliputi:
1. Sulit Berkonsentrasi dan Mudah Terdistraksi
Anak hiperaktif sering kesulitan untuk mempertahankan konsentrasi dalam aktivitas, dan mereka mudah terdistraksi oleh rangsangan eksternal.
2. Bergerak Terus-menerus Tanpa Tujuan yang Jelas
Mereka mungkin tampak seperti tidak dapat duduk diam, sering bergerak-gerak tanpa tujuan yang jelas, bahkan dalam situasi yang memerlukan ketenangan.
3. Kesulitan Menunggu atau Berdiri dalam Antrian
Anak hiperaktif mungkin mengalami kesulitan menunggu giliran atau berdiri dalam antrian, karena mereka tidak suka untuk tetap diam.
4. Reaksi yang Lebih Intens terhadap Stimulasi
Stimulasi seperti suara keras atau cahaya terang dapat menyebabkan reaksi yang lebih intens pada anak hiperaktif.
5. Kesulitan Mengelola Emosi:
Mereka mungkin mengalami kesulitan mengelola emosi, termasuk marah atau kelebihan reaksi terhadap situasi tertentu.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR