Nakita.id - Pujian pada anak adalah salah satu bentuk dukungan dan apresiasi yang sangat penting dalam perkembangan mereka.
Namun, seperti halnya segala sesuatu dalam hidup, terlalu banyak dari sesuatu yang baik pun bisa memiliki dampak negatif.
Terlalu sering memuji anak mungkin terdengar seperti tindakan positif, tetapi perlu diingat bahwa setiap tindakan, bahkan yang bersifat positif, dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dampak negatif dari terlalu sering memuji anak dan bagaimana menemukan keseimbangan yang tepat dalam memberikan pujian.
1. Menghambat Pengembangan Kemandirian
Salah satu dampak negatif utama dari terlalu sering memuji anak adalah kemungkinan menghambat pengembangan kemandirian mereka.
Anak-anak yang terbiasa menerima pujian berlebihan mungkin menjadi terlalu tergantung pada evaluasi eksternal untuk mendapatkan rasa harga diri.
Mereka dapat merasa perlu untuk terus-menerus mencari validasi dari orang lain daripada belajar untuk mengenali dan menghargai prestasi mereka sendiri.
2. Menciptakan Tekanan yang Berlebihan
Pujian yang berlebihan juga dapat menciptakan tekanan yang tidak sehat pada anak.
Ketika mereka merasa bahwa mereka harus selalu memenuhi harapan tertentu untuk mendapatkan pujian, hal ini dapat menimbulkan kecemasan dan rasa takut gagal.
Baca Juga: Sederet Bahaya Keseringan Memuji Anak Menurut Pakar Parenting
Mereka mungkin menjadi kurang cenderung mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru karena takut tidak memenuhi standar yang telah diatur.
3. Menumbuhkan Mentalitas Tetap (Fixed Mindset)
Pujian yang berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan mentalitas tetap, di mana anak-anak mungkin merasa bahwa kemampuan mereka adalah sesuatu yang tetap dan tidak dapat berkembang.
Mereka mungkin merasa puas dengan pujian untuk kecerdasan atau bakat alami mereka, daripada berfokus pada proses belajar dan pengembangan.
4. Pemahaman yang Terdistorsi tentang Keberhasilan
Terlalu sering memuji anak untuk hasil akhir yang positif tanpa memperhatikan usaha dan proses yang ditempuh dapat menciptakan pemahaman yang terdistorsi tentang keberhasilan.
Anak mungkin mulai menganggap bahwa hanya hasil akhir yang penting, bukan upaya keras, ketekunan, dan pembelajaran dari kegagalan.
5. Pertumbuhan Ketergantungan pada Eksternal Validation
Anak-anak yang terlalu sering mendapatkan pujian mungkin tumbuh dengan ketergantungan yang tinggi pada validasi eksternal.
Mereka mungkin mengejar pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai sumber utama kebahagiaan dan rasa nilai diri mereka, bukannya membangun fondasi yang kokoh dari dalam diri mereka sendiri.
6. Kurangnya Kemampuan Menghadapi Kritik
Baca Juga: 4 Cara Bijak Memuji Anak Agar Pujian Terasa Berkesan dan Tidak Berlebihan
Anak-anak yang terlalu sering dimuji mungkin memiliki kesulitan menghadapi kritik atau tantangan.
Mereka mungkin tidak terbiasa dengan pengalaman tidak menyenangkan atau kegagalan, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan tangguh dan ketahanan mental.
7. Perasaan Tidak Aman saat Tidak Mendapatkan Pujian
Anak-anak yang terlalu sering dimuji mungkin merasa tidak aman atau tidak berharga saat tidak mendapatkan pujian.
Hal ini dapat menciptakan ketergantungan emosional pada respons positif dari orang lain, dan mereka mungkin merasa kehilangan arah ketika tidak ada pujian yang diberikan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR