Berdasarkan laporan epidemiologi, kasus mycoplasma pneumonia meningkat hingga 40 persen.
Mycoplasma merupakan penyebab umum infeksi pernapasan yang sejak sebelum wabah Covid-19 melanda.
Sebenarnya, mycoplasma di kalangan masyarakat umumnya bisa diobati dengan antibiotik dan rawat inap.
Tetapi, pada kasus ini tampak tidak umum.
Melansir Kontan, laporan dari Taiwan telah menunjukkan tingkat resistensi antibiotik yang tinggi terhadap Mycoplasma.
Ini jadi salah satu hal yang diduga jadi penyebab lebih banyak pasien dirawat di rumah sakit.
Penyebab pneumonia yang lain adalah infeksi influenza.
Kasus infeksi influenza memang turun ke tingkat yang sangat rendah selama dua tahun pertama pandemi COVID karena penggunaan masker, jarak fisik, dan langkah-langkah lainnya.
Bagi anak di bawah usia 5 tahun dan lansia, influenza bisa jadi infeksi yang parah.
Penyebab pneumonia ketiga diduga karena infeksi virus sincital pernapasan (RSV).
Virus tersebut bila menyerang anak-anak bisa membuatnya parah.
Baca Juga: Wajib Tahu Perbedaan Gejala Batuk Biasa dan Pneumonia pada Anak, Jangan Disepelekan!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR