Nakita.id – Kesehatan keluarga merupakan salah satu aspek penting dalam membuat anak berprestasi di sekolah.
Dengan kesehatan fisik maupun mental yang baik, anak pun bisa lebih fokus ketika belajar dan meraih keberhasilan.
Lantas, bagaimana jika Si Kecil merasa stres belajar?
Ternyata faktor penyebabnya sangat beragam, Moms.
Selain pelajaran yang terlalu sulit, ada faktor-faktor lainnya yang rupanya bisa memengaruhi performa anak saat belajar.
Apa saja faktor-faktor tersebut?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Yuk, disimak!
Stres belajar dapat menjadi masalah serius yang memengaruhi prestasi anak.
Agar kondisi ini tidak berlarut-larut, penting untuk Moms dan Dads mengetahui apa saja penyebab anak stres saat belajar.
Anak-anak mungkin merasa stres jika materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami.
Baca Juga: Keluarga Sehat, Anak Berprestasi: Dukungan Nakita.id Untuk Generasi Masa Depan Indonesia
Ini dapat terjadi jika kurikulum tidak sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Beban tugas rumah yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres anak.
Pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka adalah kunci untuk mengurangi tekanan.
Orang tua dan guru yang memiliki harapan tidak realistis terhadap prestasi akademis anak dapat menciptakan tekanan yang tidak perlu.
Kritik yang berlebihan terhadap kinerja anak tanpa memberikan dukungan dan pujian positif dapat merangsang stres.
Anak yang mengalami pelecehan atau intimidasi di sekolah dapat merasa stres dan takut untuk pergi ke sekolah.
Kesulitan anak dalam berinteraksi dengan teman sekelas dapat menyebabkan rasa cemas dan stres sosial.
Anak-anak yang terlalu fokus pada perangkat elektronik mereka mungkin kesulitan mengelola waktu dengan efektif.
Tak hanya itu, hal tersebut juga bisa membuatnya meninggalkan pekerjaan rumah atau belajar hingga terakhir.
Tidak memiliki rencana waktu yang baik dapat menyebabkan anak merasa terlalu terbebani saat tenggat waktu tugas semakin dekat.
Anak-anak juga dapat mengalami kecemasan atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan menyerap informasi.
Faktor-faktor di rumah, seperti konflik keluarga atau ketidakstabilan, juga dapat berkontribusi pada stres belajar anak.
Orang tua dan guru perlu menjalin komunikasi terbuka dengan anak-anak untuk memahami ketakutan dan kekhawatiran mereka terkait belajar.
Memberikan dukungan emosional dan positif sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri anak.
Di sela-sela waktu belajar anak, Moms dan Dads tidak boleh lupa untuk memberikannya waktu bersantai.
Memastikan bahwa anak memiliki waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang mereka nikmati dapat mengurangi stres.
Membantu anak menyusun rencana studi yang realistis dan memprioritaskan tugas-tugas mereka.
Melibatkan anak dalam pembelajaran keterampilan manajemen waktu akan membantu mereka mengelola waktu dengan lebih efektif.
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres. Mendorong anak untuk berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan fisik lainnya dapat memberikan dampak positif.
Stres belajar pada anak adalah masalah serius yang perlu diperhatikan dan diatasi.
Dengan pemahaman terhadap penyebabnya dan penerapan solusi yang efektif, Moms dan Dads dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan belajar dengan lebih percaya diri dan tenang.
Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi Sejak Dini, Ini Kisaran Biaya Program Hamil di Puskesmas
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR