Nakita.id - Kecelakaan keracunan makanan pada anak-anak dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Oleh karena itu, sebagai orang tua atau pengasuh pengetahuan tentang pertolongan pertama adalah hal yang sangat penting.
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau zat kimia beracun.
Artikel ini akan membahas tindakan pertolongan pertama yang sebaiknya diambil jika anak mengalami keracunan makanan, serta cara mencegahnya.
1. Mual dan Muntah
Gejala awal keracunan makanan pada anak umumnya termasuk mual dan muntah.
Anak mungkin menolak makan atau menunjukkan ketidaknyamanan setelah mengonsumsi makanan tertentu.
2. Diare
Diare yang parah atau berkepanjangan bisa menjadi tanda keracunan makanan. Pastikan untuk memantau frekuensi dan konsistensi tinja anak.
3. Nyeri Perut
Anak mungkin mengeluh nyeri perut atau kram. Ini dapat menjadi tanda adanya masalah pencernaan atau iritasi akibat keracunan makanan.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Keracunan Makanan pada Anak, Moms Wajib Baca!
4. Demam
Kenaikan suhu tubuh atau demam bisa menjadi respon tubuh terhadap infeksi atau keracunan makanan.
5. Lemas dan Lemah
Anak mungkin tampak lemas atau lemah, kehilangan nafsu makan, atau menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
6. Dehidrasi
Keracunan makanan dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh melalui muntah dan diare, sehingga dehidrasi dapat terjadi.
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung, dan frekuensi buang air kecil yang berkurang.
1. Hubungi Dokter atau Layanan Medis Darurat
Jika Moms mencurigai anak mengalami keracunan makanan, hubungi dokter atau layanan medis darurat segera.
Berikan informasi tentang makanan atau minuman yang dikonsumsi anak dan gejala yang diamati.
2. Jangan Paksa Muntah (kecuali jika diarahkan oleh profesional kesehatan)
Baca Juga: Waspada! Ini Tanda Lainnya Anak Keracunan Makanan Selain Muntah
Sebelum melakukan tindakan apa pun, konsultasikan dengan dokter atau ahli medis.
Beberapa zat atau bahan tertentu dapat menjadi lebih berbahaya jika dikeluarkan kembali.
3. Jaga Kondisi Anak
Pastikan anak tetap tenang dan nyaman.
Beri dukungan emosional dan berbicara dengan lembut untuk menjaga ketenangan mereka.
4. Hindari Memberi Obat tanpa Petunjuk Medis
Tidak dianjurkan memberikan obat tanpa petunjuk dari dokter atau profesional medis.
Beberapa obat bisa memperburuk kondisi atau menyembunyikan gejala yang penting untuk diagnosis medis.
5. Berikan Air untuk Mencegah Dehidrasi
Jika anak tidak muntah, berikan air dalam jumlah kecil secara perlahan-lahan untuk mencegah dehidrasi.
Hindari memberikan minuman berkafein atau berkarbonasi.
6. Pantau Tanda-tanda Vital
Perhatikan tanda-tanda vital anak, seperti detak jantung, pernapasan, dan suhu tubuh. Catat dan laporkan perubahan apapun kepada tim medis.
7. Jangan Biarkan Anak Menahan Buang Air Kecil
Pastikan anak buang air kecil secara teratur untuk mencegah penumpukan racun dalam tubuh.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR