Nakita.id - Apa hubungan antara gizi ibu dan risiko stunting pada bayi?
Stunting sejak usia bayi tentu menjadi perhatian yang sangat serius.
Apalagi di masa 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak.
Salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada risiko stunting adalah gizi ibu yang kurang memadai.
Berikut penjelasan secara ilmiahnya yang bisa Moms baca.
Gizi ibu selama kehamilan memiliki dampak besar pada perkembangan janin, Moms.
Kekurangan nutrisi saat hamil justru dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk stunting pada janin.
Untuk itu, Moms memerlukan berbagai nutrisi esensial seperti zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin A yang memainkan peran penting dalam pembentukan jaringan, perkembangan otak, dan pembentukan tulang bayi.
Bayi yang lahir dari ibu dengan kekurangan gizi berisiko lebih tinggi untuk alami stunting.
Mulai dari berat badan lahir bayi, panjang tubuh lahir bayi, hingga perkembangan organ vitalnya.
Oleh karena itu, pencegahan stunting perlu dimulai sejak kehamilan dengan memastikan Moms mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Baca Juga: Ketahui Pengaruh Stunting pada Perkembangan Otak Bayi di 1000 HPK
Asupan gizi Moms tidak hanya penting selama kehamilan tetapi juga saat menyusui.
ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupan.
Jika Moms tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, kualitas ASI dapat terpengaruh sehingga pada akhirnya meningkatkan risiko stunting pada bayi.
Moms harus paham bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekurangan gizi sejak hamil.
Mulai dari ketidakcukupan asupan nutrisi, kondisi kesehatan tertentu, hingga ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan nutrisi dengan baik.
Selain itu, faktor sosial dan ekonomi seperti akses terbatas terhadap makanan bergizi juga dapat memainkan peran penting dalam peningkatan risiko stunting pada bayi.
Penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi ibu dan dampaknya pada perkembangan anak.
Program kesehatan masyarakat yang fokus pada edukasi gizi, pemberian suplemen nutrisi kepada ibu hamil, dan dukungan untuk promosi praktik menyusui dapat membantu mengurangi risiko stunting.
Posyandu dapat menjadi sarana pelayanan kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman gizi ibu dan perawatan bayi.
Hadirnya posyandu ini bertujuan untuk membantu masyarakat memahami dan mengatasi masalah gizi.
Moms hanya perlu melakukan konsultasi rutin dengan tenaga kesehatan, pemantauan pertumbuhan bayi, dan penyuluhan gizi.
Baca Juga: Jadi Penentu Seumur Hidup, Ini Cara Mengatasi Stunting pada Bayi Baru Lahir
Pemberdayaan komunitas dan keterlibatan keluarga juga kunci dalam mencegah stunting.
Program-program yang melibatkan keluarga dalam memahami pentingnya pola makan seimbang dan asupan nutrisi yang cukup dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai hubungan antara gizi ibu dan risiko stunting pada bayi ya, Moms.
Dengan memperluas pemahaman serta pengetahuan akan pentingnya kecukupan gizi sejak masa hamil tentu akan sangat membantu mendukung tumbuh kembang bayi.
Sehingga pada akhirnya, bayi dapat terhindar dari risiko stunting sejak dini.
Moms bisa kembali ke halaman 1 untuk membaca kembali apa saja hubungan antara gizi ibu dan risiko stunting pada bayi.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya, Moms.
Yuk kita sama-sama entaskan stunting pada bayi sejak dini!
Baca Juga: 7 Kunci Utama Pencegahan Stunting pada Bayi, Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil yang Sehat
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR