Nakita.id - Mata minus, atau disebut juga miopia, adalah salah satu masalah penglihatan yang umum terjadi pada anak-anak dan dewasa.
Miopia menyebabkan sulitnya melihat objek yang jauh dengan jelas, sementara objek yang dekat terlihat dengan baik.
Pertanyaan yang sering muncul, terutama di kalangan orangtua, adalah apakah mata minus pada anak bisa disembuhkan atau hanya dapat dikelola.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tentang mata minus pada anak, penyebabnya, dan apakah ada kemungkinan untuk penyembuhan atau hanya penanganan gejalanya.
Miopia, atau mata minus, terjadi ketika fokus cahaya yang masuk ke mata tidak sampai ke retina, tetapi lebih fokus di depannya.
Ini dapat disebabkan oleh bentuk bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu curam.
Sebagai akibatnya, gambar yang terbentuk di mata menjadi fokus di depan retina, bukan di atasnya, sehingga objek yang jauh terlihat kabur.
Pada anak-anak, miopia sering kali berkembang selama pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Faktor genetik juga memainkan peran penting; jika salah satu atau kedua orangtua memiliki mata minus, anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi serupa.
1. Kacamata atau Lensa Kontak
Jika mata minus pada anak terdeteksi, dokter mata mungkin merekomendasikan kacamata atau lensa kontak untuk membantu koreksi penglihatan.
Baca Juga: Apakah Kelainan Mata Minus Bisa Melahirkan Secara Normal? Ini Penjelasannya
Ini adalah solusi yang umum digunakan untuk mengatasi masalah mata minus dan membantu anak melihat dengan lebih jelas.
2. Terapi Kaca Mata atau Kontak
Dalam beberapa kasus, dokter mata mungkin merekomendasikan terapi kacamata atau lensa kontak yang dirancang khusus untuk membantu mengendalikan progresi miopia.
Terapi ini melibatkan pemberian lensa yang bertujuan untuk mengubah cara cahaya difokuskan oleh mata, dengan harapan dapat memperlambat pertumbuhan bola mata dan progresi mata minus.
3. Operasi Refraktif
Meskipun jarang dilakukan pada anak-anak karena pertumbuhan mata belum stabil, operasi refraktif seperti LASIK dapat menjadi pilihan untuk remaja yang lebih tua atau dewasa muda.
Operasi ini bertujuan untuk mengubah bentuk kornea dan fokus cahaya pada retina, mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
4. Orthokeratology
Orthokeratology, atau terapi lensa kontak tidur, melibatkan pemakaian lensa kontak khusus yang dirancang untuk dipakai saat tidur.
Lensa kontak ini membentuk kornea mata sementara tidur, sehingga saat mata bangun, penglihatan menjadi lebih jelas.
Terapi ini dapat membantu mengendalikan perkembangan miopia pada anak-anak.
5. Pengendalian Lingkungan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan dapat membantu mengurangi risiko perkembangan mata minus pada anak-anak.
Paparan sinar matahari alami dapat membantu mengatur pertumbuhan bola mata.
Oleh karena itu, mendorong anak untuk bermain di luar dan menjaga keseimbangan antara aktivitas di dalam dan di luar ruangan dapat menjadi langkah preventif.
6. Penyesuaian Gaya Hidup
Selain tindakan medis dan terapi, penyesuaian gaya hidup juga dapat membantu anak-anak yang mengalami mata minus:
- Penggunaan Komputer dan Gadget yang Bijak
Ajari anak untuk mengatur waktu penggunaan komputer atau gadget, dan pastikan mereka beristirahat sejenak setiap 20-30 menit.
- Istirahat Mata
Beri tahu anak untuk melakukan istirahat mata dengan melihat ke jauh setiap beberapa menit saat mereka sedang melakukan aktivitas dekat, seperti membaca atau menulis.
- Pemilihan Buku dengan Huruf yang Besar
Jika anak suka membaca, pastikan mereka memiliki buku dengan huruf yang cukup besar untuk menghindari memaksakan mata mereka terlalu keras.
- Kontrol Cahaya Ruangan
Pastikan ruangan tempat anak belajar atau bermain memiliki pencahayaan yang memadai untuk menghindari ketegangan mata.
- Pemantauan Waktu Tidur
Pastikan anak mendapatkan cukup waktu tidur, karena kurang tidur dapat mempengaruhi kesehatan mata.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR