Nakita.id - Berikut ini adalah sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Senin (11/12/2023).
1. Cara Mengatur Keuangan Saat Banyak Utang, Ini Panduan Agar Bisa Lepas dari Jerat Utang
Mengelola keuangan saat memiliki banyak utang bisa menjadi tugas yang menantang dan memerlukan kedisiplinan yang tinggi. Utang dapat memberikan tekanan finansial dan emosional, tetapi dengan perencanaan yang baik dan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat mengatasi beban utang dan meraih keuangan yang lebih sehat.
1. Evaluasi dan Pahami Utang
Langkah pertama dalam mengatasi utang adalah dengan benar-benar memahami dan mengevaluasi situasi keuangan Anda.
Buat daftar lengkap dari semua utang yang Anda miliki, termasuk jumlahnya, bunga yang dikenakan, dan jatuh tempo pembayaran. Dengan mengetahui seluruh gambaran utang Anda, Anda dapat membuat perencanaan yang lebih efektif.
2. Prioritaskan Utang
Setelah membuat daftar utang, tentukan prioritasnya. Ada dua pendekatan umum: metode bola salju (snowball) dan metode bola salju terbesar (avalanche).
Metode Bola Salju (Snowball): Fokus pada pelunasan utang dengan jumlah terkecil terlebih dahulu.
Setelah utang kecil dilunasi, gunakan pembayaran tersebut untuk membayar utang berikutnya. Pendekatan ini memberikan kepuasan psikologis karena Anda melihat kemajuan dengan cepat.
Baca selengkapnya di sini
2. Apakah Bahaya Bayi Menelan Tisu? Ini Pencegahan yang Bisa Moms Lakukan
Ketika memiliki seorang bayi di rumah, keamanan menjadi prioritas utama bagi orang tua. Meskipun bayi mungkin terlihat lucu dan polos, mereka seringkali cenderung menjelajahi dunia sekitar mereka dengan cara yang mungkin tidak selalu aman.
Salah satu kekhawatiran umum adalah kemungkinan bayi menelan tisu. Meskipun tisu terlihat ringan dan lembut, ada potensi bahaya yang harus diperhatikan oleh orang tua. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi risiko dan bahaya yang terkait dengan bayi menelan tisu, serta tindakan yang dapat diambil untuk mencegah insiden ini.
1. Bahaya Tersedak
Salah satu risiko utama ketika bayi menelan tisu adalah potensi tersedak.
Tisu yang lembut dan mudah hancur dapat dengan mudah terlepas dan masuk ke saluran napas bayi, menyebabkan tersedak yang dapat mengancam nyawa.
Bayi memiliki saluran napas yang kecil, sehingga risiko tersedak pada bayi lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang lebih besar atau orang dewasa.
2. Obstruksi Saluran Pencernaan
Selain risiko tersedak, ada juga kemungkinan tisu dapat menyebabkan obstruksi saluran pencernaan.
Bagian-bagian tisu yang lebih besar atau gulungan tisu yang utuh dapat membuat hambatan dalam perjalanan makanan atau cairan di dalam saluran pencernaan bayi.
Baca selengkapnya di sini
3. Bolehkah Mencampur ASI dari Payudara Kiri dan Kanan? Ini Mitos dan Faktanya
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) adalah keputusan bijak yang diambil oleh banyak ibu untuk memberikan nutrisi terbaik bagi bayi mereka. Namun, terdapat berbagai pertanyaan dan mitos seputar praktik pemberian ASI, salah satunya adalah apakah boleh mencampur ASI dari payudara kiri dan kanan.
1. Mitos: ASI dari payudara kiri dan kanan memiliki komposisi yang berbeda.
Fakta: Meskipun produksi ASI bisa berbeda pada setiap payudara, komposisi nutrisi dasarnya tetap serupa.
ASI selalu beradaptasi dengan kebutuhan bayi, sehingga mencampurnya tidak akan mengubah kandungan nutrisinya secara signifikan.
2. Mitos: Mencampur ASI dapat menyebabkan ketidakseimbangan gizi.
Fakta: Tidak ada risiko ketidakseimbangan gizi karena ASI dirancang untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Sebaliknya, mencampur ASI dapat memberikan bayi akses ke semua nutrisi yang diperlukan.
3. Mitos: ASI dari payudara kiri lebih baik daripada kanan (atau sebaliknya).
Fakta: Setiap payudara memiliki peran yang sama dalam memberikan nutrisi bagi bayi.
Baca selengkapnya di sini
4. Demi Lingkungan yang Bersih dan Sehat, Gunakan Pembersih Kamar Mandi dari Bahan Alami Berikut
Kamar mandi adalah salah satu ruangan penting dalam rumah yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal kebersihan.
Sayangnya, banyak pembersih kamar mandi komersial mengandung bahan kimia keras yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.
1. Cuka Putih
Cuka putih adalah bahan alami yang serbaguna dan efektif untuk membersihkan kamar mandi.
Campurkan cuka dengan air dalam botol semprot dan semprotkan ke permukaan kamar mandi, termasuk wastafel, bak mandi, dan ubin.
Cuka membantu menghilangkan noda dan kotoran, serta memberikan kilau bersih pada permukaan.
2. Baking Soda
Baking soda adalah pembersih alami yang efektif dan dapat digunakan untuk membersihkan berbagai permukaan kamar mandi.
Campurkan baking soda dengan air untuk membuat pasta yang dapat digunakan untuk menggosok bak mandi, toilet, dan ubin. Baking soda juga membantu menghilangkan bau tidak sedap.
Baca selengkapnya di sini
5. Ciri-ciri Pria yang Berpotensi Menjadi Pelaku KDRT, Ini Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kehidupan banyak orang, terutama perempuan dan anak-anak.
Identifikasi ciri-ciri pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT dapat menjadi langkah awal dalam mencegah dan mengatasi masalah ini.
1. Sikap Kontrol dan Dominasi Berlebihan
Salah satu ciri utama pria yang berpotensi menjadi pelaku KDRT adalah sikap kontrol dan dominasi yang berlebihan terhadap pasangan atau anggota keluarga lainnya.
Mereka mungkin cenderung mengendalikan setiap aspek kehidupan pasangan, termasuk keputusan kecil sekalipun. Sikap ini sering kali merupakan tanda awal dari pola perilaku berbahaya.
2. Ketidakmampuan Mengelola Kemarahan dengan Baik
Pria yang memiliki potensi menjadi pelaku KDRT mungkin sulit mengelola kemarahan mereka dengan cara yang sehat.
Mereka cenderung merespon situasi stres atau ketidaksetujuan dengan kemarahan fisik atau verbal, mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga.
Kesulitan mengendalikan emosi dan kemarahan dapat menjadi indikator potensi risiko kekerasan.
Baca selengkapnya di sini
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR