Nakita.id - Memiliki seorang balita dalam keluarga merupakan pengalaman yang penuh keceriaan, tetapi juga penuh tantangan.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh orangtua adalah ketika balita berusaha memancing emosi.
Tindakan ini dapat terasa melelahkan dan membuat stres bagi orangtua yang mungkin merasa kesulitan memahami alasan di balik perilaku tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa penyebab umum mengapa balita berusaha memancing emosi orangtua dan bagaimana mengatasi tantangan ini.
Salah satu penyebab utama balita berusaha memancing emosi orangtua adalah tahap pengembangan emosional yang mereka alami.
Pada usia ini, anak-anak masih belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka.
Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan verbal yang cukup untuk menyatakan perasaan mereka, sehingga menggunakan perilaku ekspresif seperti menangis, marah, atau bahkan bertingkah manja sebagai cara untuk berkomunikasi.
Balita memiliki kebutuhan dasar untuk perhatian dan kasih sayang.
Jika mereka merasa tidak mendapatkan cukup perhatian dari orangtua, mereka mungkin mencoba berbagai cara, termasuk perilaku yang sulit, untuk menarik perhatian.
Perhatikan apakah perilaku memancing emosi ini muncul ketika anak merasa ditinggalkan atau tidak cukup dicintai.
Pada beberapa kasus, balita yang masih dalam masa menyusui atau keterikatan yang kuat dengan ibu mereka mungkin cenderung memancing emosi sebagai cara untuk memastikan perhatian dan kehadiran orangtua.
Baca Juga: Mengendalikan Emosi dalam Mendidik Anak, Ciptakan Lingkungan Positif untuk Dukung Pertumbuhan
Mereka mungkin merasa nyaman dan aman ketika mendapatkan respons emosional dari orangtua mereka.
Balita sering kali meniru perilaku yang mereka lihat di sekitar mereka, termasuk perilaku orang dewasa.
Jika mereka menyaksikan seseorang menggunakan perilaku tertentu untuk mendapatkan perhatian atau mendapatkan keinginan mereka, mereka mungkin mencoba hal yang sama.
Oleh karena itu, orangtua perlu memberikan contoh perilaku yang positif dan membangun.
Balita sedang dalam tahap belajar tentang batasan dan aturan.
Mereka mungkin mencoba perilaku tertentu untuk mengukur sejauh mana mereka dapat memengaruhi orangtua atau mendapatkan keinginan mereka.
Memberikan batasan yang jelas dan konsisten dapat membantu balita memahami batasan dan mengurangi dorongan mereka untuk memancing emosi.
Balita mungkin belum memiliki keterampilan verbal yang cukup untuk mengungkapkan keinginan atau rasa frustrasi dengan jelas.
Sebagai gantinya, mereka menggunakan perilaku ekspresif seperti menangis atau berusaha memancing emosi orangtua untuk menyampaikan perasaan mereka yang tidak terucapkan.
Orangtua perlu memahami bahwa balita belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata seperti orang dewasa.
Oleh karena itu, penting untuk mencari cara kreatif dan sabar untuk memahami apa yang ingin disampaikan anak.
Baca Juga: Jangan Dilawan dengan Emosi, Begini Cara Tepat Menghadapi Pasangan yang Egois dan Keras Kepala
Memberikan perhatian positif ketika anak berperilaku baik dapat membantu mengurangi dorongan mereka untuk memancing emosi.
Pujilah dan berikan perhatian ekstra ketika mereka bersikap baik.
Membentuk rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan rasa aman kepada balita.
Mereka akan merasa lebih tenang dan kurang cenderung memancing emosi jika mereka tahu apa yang dapat mereka harapkan.
Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten.
Jelaskan konsekuensi dari perilaku yang tidak diinginkan dan berikan pujian ketika mereka mematuhi aturan.
Balita membutuhkan waktu untuk bermain dan menjelajah lingkungan sekitar mereka.
Aktivitas fisik dapat membantu mereka melepaskan energi dan mengurangi keinginan untuk berperilaku sulit.
Cobalah untuk tetap tenang dan tidak terlalu bereaksi terhadap perilaku yang sulit.
Jika anak merasakan bahwa mereka dapat memengaruhi emosi orangtua, mereka mungkin melanjutkan perilaku tersebut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR