Nakita.id - Setiap orangtua Indonesia didorong untuk menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.
Hal ini bertujuan agar anak dapat tumbuh menjadi generasi berprestasi dan berkelanjutan di masa yang akan datang.
Namun, agar keluarga sehat anak berprestasi dapat terwujud, Moms dan Dads perlu merencanakan segalanya dengan matang.
Salah satunya adalah asuransi kesehatan untuk keluarga.
Memilih asuransi kesehatan tentunya tidak dapat dilakukan asal-asalan, karena bisa menimbulkan kerugian yang sia-sia hingga tidak mendapat benefit yang seharusnya didapatkan.
Maka dari itu, sebelum menentukan, pastikan Moms dan Dads dapat mempertimbangkan asuransi kesehatan seperti apa yang cocok untuk keluarga. Terlebih, jika Moms dan Dads adalah keluarga muda yang baru menikah.
Agar tidak merugi, berikut beberapa tips yang bisa dipertimbangkan dalam memilih asuransi kesehatan untuk keluarga.
Langkah pertama yang perlu Moms dan Dads lakukan adalah mempertimbangkan jumlah anggota keluarga yang akan dilindungi atau menjadi Tertanggung dalam satu polis.
Jumlah Tertanggung ini sangat tergantung pada jumlah anggota keluarga yang dapat berubah sewaktu-waktu, seiring dengan kelahiran anak.
Bagi pasangan yang baru menikah, berarti anggota keluarga yang perlu dilindungi hanya dua orang, yakni suami dan istri.
Sementara bagi keluarga muda yang sudah berjalan beberapa tahun, maka anggota keluarga yang perlu dilindungi mencakup orangtua dan anak-anak.
Jangan lupa untuk mengecek apakah ada orangtua dan saudara kandung yang perlu diikutkan dalam perlindungan.
Setelah mengetahui siapa saja yang akan menjadi Tertanggung dalam polis, cek lagi masing-masing kebutuhan dari anggota keluarga dan sesuaikan dengan plan serta manfaat yang ditawarkan oleh polis asuransi kesehatan.
Baca dan simak dengan saksama manfaat yang ditawarkan polis tersebut.
Selain itu, Moms dan Dads juga perlu ingat bahwa besaran premi setiap asuransi kesehatan untuk keluarga sangat tergantung dari manfaat yang diinginkan.
Semakin lengkap manfaat yang didapatkan, semakin besar pula premi yang harus dibayar.
Pada dasarnya, semua karyawan memperoleh perlindungan kesehatan dari tempat bekerjanya yakni BPJS Kesehatan.
Selain itu, ada pula beberapa tempat kerja yang memperoleh plafon tunjangan kesehatan atau asuransi kesehatan kumpulan.
Jika Moms dan Dads bekerja, tak ada salahnya untuk mengecek apakah anggota keluarga termasuk dalam pertanggungan dari perusahaan atau tidak.
Jika ditanggung, cek manfaat apa saja yang bisa dinikmati oleh keluarga.
Dengan mempertimbangkan manfaat yang sudah didapat dari tempat kerja, Moms dan Dads bisa menentukan apakah perlu membeli asuransi kesehatan mandiri atau tidak.
Moms dan Dads harus tahu, setiap asuransi kesehatan menawarkan manfaat dasar (basic) dan manfaat tambahan (rider).
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi: LDR dengan Suami Bikin ASI Seret, Mitos atau Fakta?
Beberapa manfaat tambahan yang bisa dipertimbangkan misalnya manfaat rawat jalan, rawat gigi, manfaat kehamilan dan persalinan, kacamata, nomor claim bonus, dan sebagainya.
Kerap diabaikan, Moms dan Dads juga perlu mengecek sekaligus mempelajari bagian pengecualian dalam polis asuransi kesehatan. Termasuk, asuransi kesehatan untuk keluarga.
Pasalnya, tidak semua risiko bisa dilindungi dalam asuransi, sehingga pengambilan manfaat polis bisa jadi terhambat.
Beberapa pengecualian dalam asuransi kesehatan misalnya jika Tertanggung sudah memiliki riwayat penyakit atau kelainan bawaan sebelum memiliki pertanggungan asuransi.
Setelah menemukan polis asuransi kesehatan untuk keluarga sesuai kebutuhan, penting pula bagi Moms dan Dads untuk melakukan perbandingan.
Jangan sungkan untuk bertanya pada agen pemasar mengenai manfaat yang akan diterima dan premi yang perlu dibayar.
Sesuaikan juga dengan kemampuan finansial agar Moms dan Dads bisa membayar premi tanpa merasa terbebani.
Terakhir, Moms dan Dads juga bisa mengecek rekam jejak perusahaan asuransi dari beberapa hal.
Mulai dari berapa lama perusahaan asuransi tersebut berdiri, reputasi dalam hal pembayaran klaim nasabah, pelayanan agen pemasaran dan customer service dalam membantu nasabah ketika menghadapi risiko, serta kemudahan proses klaim.
Cek pula dari sisi kesehatan keuangannya, mulai dari rasio risk based capital (RBC) atau rasio solvabilitas. Semakin besar tingkat rasio RBC, maka semakin sehat perusahaan asuransi tersebut.
Itu tadi tips memilih asuransi kesehatan untuk keluarga agar tidak merugi. Selamat mencoba!
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ketahui Bahaya Nyeri saat Nifas yang Harus Diperhatikan Sejak Dini
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR