Umumnya, inseminasi buatan ditujukan bagi beberapa kasus ketidak suburan dengan penyebab yang belum jelas.
Kasus jumlah sperma yang rendah juga bisa melakukan program kehamilan dengan inseminasi buatan.
Keuntungan dari program inseminasi buatan adalah harganya yang relatif lebih murah.
Selain itu, prosedur yang dilakukan untuk inseminasi buatan juga cukup singkat dan tidak menyakitkan.
Sementara program bayi tabung umumnya dianjurkan ketika pasangan suami istri sudah mencoba berbagai tindakan program kehamilan seperti obat-obatan, prosedur bedah, atau inseminasi buatan namun tak juga membuahkan hasil.
IVF atau bayi tabung biasanya dilakukan oleh wanita dengan tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi yang lanjut, pria dengan jumlah sperma yang rendah, atau ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Kromosom embrio juga bisa dievaluasi melalui prosedur terpisah yang disebut pre-implantation genetic diagnosis (PGD) untuk menilai apakah sebuah embrio memiliki ketidaknormalan genetik seperti down’s syndrome.
Mana yang paling aman dan efektif untuk menghasilkan kehamilan?
Meskipun program bayi tabung biayanya lebih mahal daripada inseminasi buatan, teknologi yang digunakan kini makin canggih sehingga memperbesar kemungkinan keberhasilannya.
Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah melakukan program bayi tabung, seperti infeksi, pendarahan, hingga gangguan pada organ lain.
Baca Juga: Pusat Fertilitas Bocah Indonesia Rayakan 4 Tahun “Anugerah Terindah”
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR