Ajak dia untuk mengekspresikan apa yang membuatnya marah atau frustrasi.
Ini memberikan kesempatan bagi keduanya untuk bekerja sama mencari solusi yang dapat meningkatkan hubungan.
7. Jangan Menghakimi atau Menyalahkan
Hindari menghakimi atau menyalahkan suami karena sifat tempramentalnya. Setiap orang memiliki kelemahan dan tantangan masing-masing.
Fokuslah pada bagaimana Anda berdua dapat bekerja sama untuk memperbaiki hubungan, bukan menyalahkan satu sama lain.
8. Kenali Batasan
Jika suami sedang dalam keadaan marah yang sangat tinggi dan berpotensi membahayakan, kenali batas Anda.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Terapis atau konselor dapat membantu memfasilitasi pembicaraan dan memberikan pandangan objektif.
9. Berlatih Empati
Empati adalah kunci untuk memahami perasaan dan pengalaman suami.
Cobalah melihat situasi dari perspektifnya dan mencoba merasakan apa yang dia rasakan. Ini dapat membantu menciptakan rasa koneksi dan pengertian antara Anda berdua.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi: LDR dengan Suami Bikin ASI Seret, Mitos atau Fakta?
10. Cari Solusi Bersama
Alihkan fokus dari masalah ke pencarian solusi bersama.
Diskusikan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah dan menciptakan perubahan positif. Kerjasama dalam mencari solusi dapat memperkuat ikatan dalam hubungan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR