Nakita.id - Marah merupakan bagian alami dari interaksi orang tua dan anak.
Namun, terlalu sering atau intens marah dapat memberikan dampak negatif pada anak, meningkatkan risiko stres dan tekanan emosional.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda yang mungkin muncul pada anak setelah mereka dimarahi serta memberikan panduan bagi orang tua untuk membantu anak mengelola tekanan tersebut.
- Isolasi diri: Anak mungkin cenderung menjauh dari interaksi sosial dan menghabiskan waktu sendirian.
- Agresi: Beberapa anak mengalihkan ketegangan dengan perilaku agresif terhadap teman sebaya atau saudara.
- Hilangnya nafsu makan atau peningkatan nafsu makan: Stres dapat mempengaruhi pola makan anak.
- Gangguan tidur: Anak mungkin sulit tidur atau mengalami mimpi buruk.
- Rasa takut terhadap marah: Anak mungkin menjadi lebih cemas atau takut ketika merasa mereka melakukan kesalahan.
- Gelisah atau gugup: Perasaan stres dapat muncul sebagai kegelisahan atau kekhawatiran berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi: Stres dapat mengganggu kemampuan anak untuk fokus dan belajar.
- Penurunan prestasi: Anak mungkin menunjukkan penurunan prestasi akademis sebagai respons terhadap tekanan yang mereka alami.
Baca Juga: Ahli Ungkap Sebaiknya Tak Melarang Anak Untuk Menangis, Bisa Buat Anak Tertekan Hingga Stres
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR