Bahkan, waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama lagi dimana bisa mencapai tiga bulan lamanya.
Sehingga, diperlukan konsultasi yang cukup rutin dengan dokter kandungannya masing-masing sampai tubuh benar-benar siap.
Meski begitu, penting untuk Moms ketahui bahwa hamil setelah kuret bisa saja meningkatkan risiko terjadinya persalinan bayi prematur kedepannya.
Hal ini telah ditunjukkan dalam sebuah meta-analisis tahun 2016, dimana kelahiran prematur terjadi pada wanita yang sudah menjalani kuret setelah keguguran di trimester pertama.
Dalam riset tersebut, disebutkan bahwa wanita dengan kondisi ini kemungkinan besar akan melahirkan bayi lebih cepat dari HPL (hari perkiraan lahir).
Maka dari itu, penting bagi Moms untuk sering-sering melakukan konsultasi dengan dokter.
Penting juga untuk melakukan skrining selama masa kehamilan agar dokter kandungan bisa memantau bagaimana kondisi kehamilan yang dialami.
Selain itu, Moms juga perlu menerapkan gaya hidup sehat selama masa kehamilan berlangsung.
Mulai dari makan makanan bernutrisi, rutin berolahraga, mendapat kualitas tidur yang baik, hingga rutin minum suplemen kehamilan termasuk asam folat.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms.
Selamat mencoba!
Baca Juga: Kisaran Biaya Kuret di Rumah Sakit 2023, Bisakah Ditanggung BPJS Kesehatan?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR