Nakita.id - Kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah kesehatan yang seringkali dihubungkan dengan kondisi nutrisi yang tidak memadai, terutama pada anak-anak.
Meskipun keduanya berkaitan dengan kekurangan gizi, ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Kurang Gizi
Kurang gizi adalah kondisi di mana seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Hal ini dapat melibatkan kekurangan protein, vitamin, mineral, atau nutrisi esensial lainnya.
Anak-anak yang mengalami kurang gizi mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat, kurang energi, dan daya tahan tubuh yang rendah.
Stunting
Stunting, di sisi lain, merupakan masalah pertumbuhan linier.
Artinya, anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka.
Stunting umumnya terjadi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun.
Faktor utama penyebab stunting melibatkan kekurangan gizi kronis.
Baca Juga: Daftar Kandungan Makanan yang Ampuh Mencegah Stunting Sejak Sebelum Hamil
Stunting kemudian terjadi ketika kekurangan nutrisi selama periode tersebut.
Perbedaan Utama
Perbedaan mendasar antara kurang gizi dan stunting terletak pada fokus masalahnya.
Kurang gizi lebih berkaitan dengan kekurangan nutrisi secara umum.
Sedangkan stunting lebih terkait dengan masalah pertumbuhan anak yang berlangsung dalam waktu yang panjang.
Penting untuk diingat bahwa kurang gizi dapat menyebabkan stunting, tetapi stunting tidak selalu disertai oleh kurang gizi.
Kedua kondisi ini memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan intervensi diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu upaya ini juga bermanfaat untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang memadai sejak dini.
Dengan memahami perbedaan antara kurang gizi dan stunting, diharapkan masyarakat dapat lebih efektif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi pada anak-anak.
Baca Juga: Jika Diabaikan, Inilah Dampak Stunting Saat Remaja, Salah Satunya Risiko Penyakit Kronis
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR