Susu formula mengandung zat-zat yang mungkin lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi, dan ini dapat mempengaruhi pola buang air besar mereka.
3. Perubahan Pola Makan
Ketika bayi beralih dari ASI ke susu formula atau ketika susu formula tertentu digantikan oleh yang lain, ini dapat menyebabkan perubahan dalam pola makan dan pencernaan bayi.
Bayi mungkin perlu beradaptasi dengan perbedaan dalam komposisi dan tekstur susu formula, yang bisa memicu perubahan dalam frekuensi dan konsistensi BAB.
4. Overfeeding
Bayi yang minum terlalu banyak susu formula pada satu waktu dapat mengalami overfeeding, yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi BAB.
Overfeeding dapat terjadi jika botol susu dibiarkan pada bayi terlalu lama, atau jika bayi dipaksa untuk minum lebih banyak dari yang mereka butuhkan.
Ini dapat menyebabkan tekanan tambahan pada sistem pencernaan dan peningkatan buang air besar.
5. Intoleransi atau Alergi
Pada beberapa kasus, bayi mungkin mengalami intoleransi atau alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam susu formula.
Ini dapat mencakup intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu sapi.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Bari Lahir Diberi Sufor? Ini Pertimbangan Penting untuk Moms
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR