Nakita.id - Diare pada bayi adalah kondisi umum yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua.
Menangani diare pada bayi memerlukan perhatian khusus dan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan mereka.
Mengutip dari Baby Center, berikut ini panduan praktis tentang cara menangani diare pada bayi, termasuk tanda-tanda bahaya dan kapan sebaiknya mencari bantuan medis.
1. Frekuensi Buang Air Besar yang Meningkat: Jika bayi Anda mulai buang air besar lebih sering dari biasanya, ini bisa menjadi tanda diare.
2. Konsistensi Tinja yang Cair: Tinja bayi yang cair atau berair dapat menjadi indikator diare.
3. Mengalami Kekurangan Cairan: Dehidrasi adalah risiko serius pada bayi yang mengalami diare.
Tanda-tanda dehidrasi termasuk bibir kering, berkurangnya air mata, dan fontanel (celah di tengah kepala bayi) yang terlihat cekung.
4. Irritabilitas dan Kehilangan Nafsu Makan: Bayi yang mengalami diare mungkin menjadi lebih rewel, mudah marah, dan kehilangan nafsu makan.
5. Perubahan Warna Tinja: Perubahan warna tinja, seperti kehijauan atau keabu-abuan, dapat menunjukkan adanya masalah pencernaan.
1. Pemberian ASI atau Formula Secara Rutin: Lanjutkan pemberian ASI atau formula seperti biasa. ASI mengandung zat-zat penting yang dapat membantu melawan infeksi dan mendukung pemulihan.
2. Perbanyak Pemberian Cairan: Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga: 5 Menu MPASI untuk Bayi dengan Diare dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Berikan air putih atau larutan oralit dalam jumlah kecil secara rutin.
3. Hindari Makanan yang Menyebabkan Iritasi: Hindari memberikan makanan yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan bayi, seperti makanan pedas, asam, atau makanan berlemak tinggi.
4. Pantau Tinja Bayi: Perhatikan perubahan warna dan konsistensi tinja bayi. Jika tinja berlanjut cair atau ada tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter.
5. Istirahat yang Cukup: Berikan bayi istirahat yang cukup. Jika bayi tidur lebih sering, itu adalah respons tubuhnya terhadap penyembuhan.
6. Hindari Penggunaan Obat Anti-Diare: Jangan memberikan obat anti-diare tanpa persetujuan dokter, terutama pada bayi di bawah 6 bulan.
7. Jaga Kebersihan dan Kebersihan Tangan: Jaga kebersihan bayi dan peralatan makan. Cuci tangan sebelum menangani makanan atau menyentuh bayi.
8. Perhatikan Tanda-Tanda Dehidrasi: Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti berkurangnya air mata, bibir kering, atau fontanel cekung. Segera konsultasikan dengan dokter jika muncul tanda-tanda ini.
1. Jika diare berlanjut lebih dari 24 jam.
2. Jika bayi mengalami dehidrasi dan tidak dapat minum cairan.
3. Jika ada tanda-tanda infeksi, seperti demam tinggi.
4. Jika tinja bayi mengandung darah atau lendir.
Baca Juga: 3 Pengobatan yang Tepat untuk Atasi Diare pada Bayi Usia Dibawah 1 Tahun
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR